BALIKPAPAN, TERKINIKU.COM Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mempertimbangkan pemindahan ibu kota negara dari Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai opsi yang lebih realistis dibandingkan dengan ide membangun 40 kota setaraf Jakarta.
Rahmad menekankan dukungan penuh warga Kalimantan, khususnya Balikpapan, terhadap rencana pemindahan ibu kota ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.
“Sebagian besar warga Kaltim mendukung pemindahan ibu kota negara,” bebernya.
Untuk itu, Rahmad menyatakan bahwa membangun 40 kota setaraf Jakarta tidaklah logis.
Ia mencatat bahwa kepala daerah, meskipun memiliki jabatan selama 10 tahun, mungkin belum dapat mengubah desa menjadi kota.
“Kita memiliki potensi ancaman seperti gerakan separatisme akibat perekonomian yang tidak merata,” ujarnya.
Hal itu menurutnya dapat menimbulkan tantangan serupa yang pernah dialami Aceh dan Papua.
“Masyarakat Kaltim tidak pernah merasa cemburu terhadap pemerintah pusat dan menegaskan bahwa sebagian besar APBN, sekitar Rp 600 triliun, berasal dari Kaltim,” paparnya.
Ia menekankan pentingnya pemerataan sebagai cara untuk mewujudkan visi Indonesia Maju 2045 melalui pembangunan yang tidak hanya terpusat di Jawa, serta untuk menjaga kesatuan.
Selain pertimbangan ekonomi, dukungan warga Kaltim terhadap pemindahan ibu kota juga diilhami oleh faktor sejarah.
“Kalimantan pernah menjadi pusat Nusantara sebelum berdirinya NKRI,” tutupnya.
