TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi, memberikan pandangannya terkait pekerja asing di Benua Etam.
Namun demikian, sebelum memberikan pernyataan, ia mengakui bahwa belum dapat membuat kesimpulan yang pasti, disebabkan oleh data yang dimilikinya terkait jumlah pekerja masih belum sepenuhnya lengkap.
“Untuk gambaran yang lebih akurat, penting untuk merujuk langsung pada data yang tersedia di setiap kabupaten atau kota,” tutur Rozani, belum lama ini.
Dalam kaitannya dengan masalah upah, Rozani mengungkapkan bahwa pekerja asing cenderung mendapatkan bayaran yang lebih besar dibandingkan dengan pekerja lokal yang memiliki posisi dan keahlian yang sama.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa belum ingin berspekulasi sebelum dilakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.
Meningkatnya jumlah pekerja asing ini menurutnya telah menimbulkan persaingan yang semakin ketat di pasar kerja lokal. Persaingan ini sering kali membuat para pekerja lokal kesulitan, karena kalah bersaing dari segi pendidikan dan pengalaman kerja.
“Ini karena tenaga kerja lokal belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pasar, sementara pekerja asing sudah memiliki kesiapan dan kompetensi yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Ia kemudian menekankan bahwa penting untuk memahami apakah peningkatan jumlah pekerja asing terlalu banyak disebabkan oleh tingginya kebutuhan akan tenaga kerja.
Pihaknya bertekad untuk mengelola permasalahan terkait pekerja asing di perusahaan-perusahaan besar dengan cara yang efektif. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang seimbang dan adil bagi semua pekerja.
“Akan kita telisik secara lebih mendalam untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif,” tandasnya. (Ehd)
