TERKINIKU.COM, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan bahwa proyek bus listrik akan dirancang untuk cocok dengan kondisi jalan di Samarinda yang cenderung sempit, berbeda dari daerah di Jawa.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek tersebut tidak akan memperburuk masalah kemacetan yang sudah ada.
“Kondisi jalan di Samarinda yang sempit dan pendek membuat penggunaan bus panjang 12 meter menjadi kurang ideal, terutama dalam hal manuver,” ujarnya.
Ia melanjutkan, bus dengan panjang 8 meter mungkin lebih sesuai dengan kondisi jalan Kota Tepian, oleh karenanya Pemkot akan mengatasi semua tantangan teknis yang mungkin muncul.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperhitungkan efisiensi dan biaya dalam pelaksanaan proyek ini. Dikatakannya, agar investasi dalam bus listrik tidak menjadi pemborosan, proyek ini harus dirancang sedemikian rupa agar benar-benar digunakan oleh masyarakat.
“Jika kita mengeluarkan belasan milyar rupiah untuk bus listrik namun tidak ada pemanfaatan yang signifikan dari masyarakat, itu bisa menjadi pemborosan,” kata Andi Harun.
Ia juga menyoroti bahwa meskipun Dinas Perhubungan (Dishub) memiliki target-target tertentu untuk proyek ini, prosesnya melibatkan beberapa tahap, termasuk pengajuan kepada wali kota dan TAPD.
“Proses perencanaan dan pengajuan masih panjang. Setiap langkah harus diperhitungkan dengan cermat untuk memastikan bahwa proyek ini bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Melalui pendekatan yang hati-hati dan perhatian terhadap detail, Andi Harun berharap bahwa proyek bus listrik ini akan dapat diterapkan dengan sukses, memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Samarinda, dan membantu mengatasi masalah transportasi tanpa menambah beban kemacetan. (Ehd)