TERKINIKU.COM, Samarinda – Belakangan ini, publik dihebohkan dengan tudingan bahwa ada upaya dari DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memotong anggaran beasiswa demi kepentingan politik.
Isu ini semakin memanas, memicu berbagai spekulasi mengenai adanya permainan di balik pengurangan anggaran beasiswa yang seharusnya dialokasikan untuk mendukung pendidikan putra-putri Kaltim.
Namun, tudingan tersebut langsung dibantah oleh Anggota DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar dan hanya memunculkan persepsi negatif terhadap DPRD.
“Penurunan anggaran ini murni karena fluktuasi APBD tahun 2024. Tidak ada niat kami untuk mengurangi hak dan kepentingan di sektor pendidikan,” terang Reza.
Ia menjelaskan bahwa Komisi IV periode sebelumnya selalu mendukung program pro-pendidikan dan memperhatikan kebutuhan sektor ini.
Reza juga menyatakan, DPRD hanya terlibat proses pembahasan anggaran, tetapi keputusan akhir terkait alokasi tetap berada di tangan eksekutif.
“Pembahasan memang dilakukan bersama, tetapi mekanisme teknis pelaksanaan dan perubahan anggaran sepenuhnya merupakan kewenangan eksekutif. Jadi, tuduhan bahwa DPRD bermain di balik pengurangan ini sama sekali tidak berdasar,” jelasnya.
Reza menyayangkan adanya saling tuding antara pihak-pihak terkait, terutama di tengah momentum Pilkada. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat atau berbau politis.
“Kami tetap berkomitmen memperjuangkan kepentingan pendidikan putra-putri Kaltim. Jangan sampai isu-isu seperti ini memecah belah atau mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih substansial,” tegasnya.
Sementara itu, Akademisi Unmul, Purwadi Purwoharsojo, juga menyoroti persoalan ini dan meminta pemerintah untuk memberikan klarifikasi.
“Pj Gubernur, Sekda, Bappeda, dan Komisi IV perlu duduk bersama untuk menjelaskan ke publik agar tidak ada kesalahpahaman,” tutupnya. (Ehd)