Kamis, Desember 12, 2024
spot_img

Adu Gagasan soal Pengangguran antara Paslon Isran-Hadi dan Rudy-Seno

TERKINIKU.COM, Samarinda – Perdebatkan strategi untuk menurunkan angka pengangguran terbuka di Kaltim, yang saat ini berada di angka 5,75 persen. Seno Aji, calon wakil gubernur dari paslon nomor urut 2, mengkritisi kondisi tersebut sebagai ironi di tengah APBD besar yang dimiliki Kaltim.

Ia menyatakan bahwa tingginya pengangguran adalah masalah yang membutuhkan solusi inovatif dan cepat.

“Kita memiliki APBD besar, tapi pengangguran masih tinggi. Lewat program Gratispol, kami akan membekali generasi muda dengan keterampilan unggul agar siap berperan dalam pembangunan,” tegas Seno, dalam segmen kedua debat publik Pilgub Kaltim 2024, di Plenary Hall Sempaja, Rabu (23/10/2024).

Jospol juga diperkenalkan sebagai solusi konkret, yakni program yang berfokus pada pemberdayaan UMKM.

“Bayangkan jika 300 ribu UMKM di Kaltim beroperasi dan masing-masing mempekerjakan 1 hingga 3 orang. Itu berarti kita bisa menciptakan sekitar 300 ribu lapangan kerja baru. Dengan dukungan KUR, UMKM akan berkembang dan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” jelasnya.

Seno optimistis program ini akan mampu menekan angka pengangguran hingga di bawah 2 persen dalam waktu dekat, sekaligus menjadikan Kaltim lebih kompetitif.

Namun, Hadi Mulyadi, wakil gubernur petahana dari paslon nomor urut 1, merespons pernyataan tersebut dengan kritis. Ia menilai bahwa solusi yang ditawarkan terlalu sederhana dan tidak cukup komprehensif.

“Masalah pengangguran tidak bisa diselesaikan hanya dengan program pendidikan gratis seperti Gratispol. Apa yang disampaikan tadi tidak menjelaskan secara konkret bagaimana angka pengangguran akan turun,” kritik Hadi.

Menanggapi kritik ini, Seno Aji menekankan bahwa pendidikan berkualitas adalah fondasi penting untuk mempersiapkan SDM yang unggul dan siap bersaing.

“Dengan SDM yang unggul, masyarakat Kaltim bisa berkompetisi di pasar tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Selain itu, Jospol akan memberdayakan UMKM agar mereka menjadi pencipta lapangan kerja,” tandasnya.

Seno juga menambahkan bahwa Kaltim perlu bermimpi besar dan melihat potensi luar biasa yang dimiliki.

“Kita harus berani bersaing, tidak hanya dengan Jakarta, tapi juga dengan Singapura. Potensi Kaltim sangat besar, dan kita harus memastikan tenaga kerja lokal mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Paslon Rudy-Seno fokus pada strategi berbasis pendidikan dan pengembangan ekonomi kerakyatan, sementara paslon Isran-Hadi lebih menekankan pentingnya solusi realistis dan pendekatan terukur dalam mengatasi tantangan pengangguran. Keduanya mengakui urgensi masalah ini, tetapi menawarkan perspektif dan langkah yang berbeda dalam menangani pengangguran di Kaltim. (Ehd)

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar