TERKINIKU.COM – Sejak dimulainya agresi brutal Israel di Jalur Gaza Palestina pada 7 Oktober, jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 20.200 orang dan 53.688 lainnya terluka. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, korban jiwa ini mencakup hampir satu persen dari total populasi Gaza sebelum agresi dimulai, yang berjumlah sekitar 2,3 juta orang.
Laporan Associated Press menyebutkan bahwa ini adalah jumlah korban jiwa terbanyak dalam sejarah konflik Israel-Palestina yang berlangsung selama lebih dari setengah abad. Sebanyak 70 persen dari korban tewas di Gaza adalah anak-anak dan perempuan.
Selain serangan di Gaza, Israel juga melakukan penyerangan ke Tepi Barat Palestina. Dalam dua bulan terakhir, serangan Israel di Tepi Barat telah menewaskan 303 orang dan melukai 3.450 orang.
Analisis menyatakan bahwa agresi brutal ini menjadi lebih mematikan karena Gaza adalah wilayah yang sangat padat penduduk. Setiap serangan udara dapat menyebabkan jumlah korban jiwa yang besar di permukiman sipil.
Israel disebut menargetkan kamp pengungsian, sekolah, rumah sakit, dan permukiman warga sipil dengan alasan tempat-tempat tersebut digunakan oleh Hamas. Namun, klaim ini tidak pernah terbukti.
Warga Gaza juga menderita kelaparan akut akibat sulitnya akses air bersih dan bantuan pangan selama agresi berlangsung. Human Rights Watch menuduh Israel sengaja membuat warga Gaza kelaparan sebagai strategi agresinya, menyebut tindakan semacam ini sebagai kejahatan perang.