Minggu, Juni 8, 2025
spot_img

Akmal Malik: Peran Krusial Peningkatan Konektivitas Melalui Jembatan Pulau Balang

TERKINIKU.COM, Samarinda – Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Pulau Balang, dan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyatakan rasa syukur atas pencapaian tersebut.

Akmal menekankan bahwa jembatan ini memiliki peran krusial dalam meningkatkan konektivitas antara Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Alhamdulillah, Pak Presiden sudah meresmikan Jembatan Pulau Balang. Ini akan menghubungkan Kaltim dan Kalsel,” kata Akmal Malik pada Minggu (26/7/2024).

Sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri RI, Akmal Malik percaya bahwa jembatan ini akan memperlancar jalur logistik dan penumpang antara kedua provinsi, serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.

Infrastruktur yang memadai dianggap sangat penting untuk mendukung mobilitas barang dan orang, yang akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Namun, Akmal juga mengakui adanya potensi dampak negatif dari operasional jembatan ini, terutama terhadap jasa penyeberangan yang sebelumnya menghubungkan Balikpapan dan Penajam.

“Nanti kita akan berbicara dengan para pemilik kapal. Kami ingin semua mendapatkan manfaat dari kebijakan ini,” tambahnya.

Pemerintah akan mencari solusi agar semua pihak dapat merasakan manfaat dari keberadaan jembatan ini.

Peresmian Jembatan Pulau Balang juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Penjabat Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun, dan beberapa tokoh setempat lainnya. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya proyek ini bagi pembangunan Kalimantan secara keseluruhan.

Dengan panjang 804 meter dan lebar 22,4 meter serta empat lajur, Jembatan Pulau Balang dibangun menggunakan tipe kabel stayed dan merupakan jembatan kabel stayed terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu. Teknologi ini memungkinkan jembatan untuk menahan beban yang lebih besar dan memberikan kestabilan yang lebih baik.

Proyek yang dimulai pada tahun 2015 ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR sebesar Rp1,43 triliun, dengan pelaksana kontraktor dari PT Hutama Karya, PT Adhi Karya, dan PT Bangun Cipta. Anggaran besar ini mencerminkan komitmen pemerintah pusat dalam membangun infrastruktur yang vital untuk konektivitas dan pertumbuhan ekonomi regional.

Tak hanya meningkatkan konektivitas, Jembatan Pulau Balang diharapkan menjadi ikon baru bagi Kalimantan Timur, menarik wisatawan dan investasi ke daerah tersebut. Dengan akses yang lebih mudah antara Kaltim dan Kalsel, potensi pengembangan ekonomi di kedua provinsi ini dapat dimaksimalkan, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. (Ehd)

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar