Terkiniku.com, Samarinda – Menjelang waktu berbuka puasa, suasana tenang di Jalan Bung Tomo, RT 30, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, berubah mencekam. Pada Kamis (20/3) sore, sekitar pukul 16.30 Wita, kobaran api tiba-tiba melahap empat rumah warga, menyebabkan kepanikan dan duka mendalam.
Asap hitam mengepul tinggi, disertai suara jeritan warga yang berhamburan menyelamatkan diri. Sebanyak 20 jiwa dari 5 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut.
Asmawati, salah seorang saksi mata, mengatakan api pertama kali terlihat dari dalam kamar sebuah rumah. Sayangnya, peringatan datang terlambat, sehingga si jago merah cepat membesar.
“Api awalnya dari kamar rumah itu. Pas sudah besar baru ada teriakan. Kalau saja lebih cepat disadari, mungkin bisa disiram pakai air di sekitar,” kata Asmawati.
Rumah yang menjadi sumber api dihuni oleh dua orang, salah satunya diduga mengalami gangguan mental. Hal ini disinyalir menjadi penyebab keterlambatan dalam melaporkan adanya percikan api.
“Orang itu memang sudah lama mengalami gangguan mental, sejak usia 17 tahun. Sebelum kebakaran, dia juga sering marah-marah kalau rokoknya habis,” tambah Asmawati.
Begitu mendapat laporan, Kabid Penyelamatan dan Pemadaman Disdamkar Samarinda, M. Teguh Setiawardana, langsung mengerahkan lima posko pemadam terdekat. Namun, upaya pemadaman tidak berjalan mudah karena banyaknya warga yang berkerumun di lokasi.
“Penyebab sementara diduga korsleting listrik, namun kami masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari pihak berwajib,” ujar Teguh.
Ia juga menyoroti kesulitan yang dihadapi petugas akibat kerumunan warga yang terlalu dekat dengan lokasi kejadian.
“Antusiasme warga untuk menonton justru menghambat proses pemadaman. Selang dan peralatan sulit digerakkan karena kerumunan,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih melakukan pendinginan di lokasi dan memastikan tidak ada titik api yang tersisa. Pihak berwenang terus menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. (Nto)