Terkiniku.com, Kukar – Desa Genting Tanah di Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara (Kukar), tengah mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata alam berbasis konservasi. Potensi kekayaan alam dan keberadaan habitat orang utan menjadi landasan utama pengembangan pariwisata desa tersebut.
Kepala Desa Genting Tanah, Junaidi, menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah menyusun strategi awal pengelolaan destinasi wisata, terutama dengan membentuk struktur kelembagaan.
“Kami masih dalam tahap awal. Masyarakat sebenarnya sudah mulai sadar akan nilai dari potensi alam di sekitar mereka, tetapi kesadaran itu belum sepenuhnya terstruktur dalam kelembagaan. Sekarang kami fokus memperkuat pondasinya,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).
Lebih dari sekadar menarik wisatawan, Junaidi ingin menghadirkan pengalaman otentik yang menggabungkan petualangan di alam liar dengan kesadaran konservasi lingkungan. Menurutnya, konsep ekowisata yang dirancang akan menjadi sarana edukasi sekaligus upaya nyata pelestarian orang utan.
“Ekowisata ini bukan hanya untuk menarik wisatawan, tapi juga untuk menanamkan kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga satwa dan lingkungan. Ini milik desa, dan kami ingin mengelolanya secara mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya.
Meski antusiasme warga terus tumbuh, Junaidi mengakui bahwa proses ini tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan sumber daya manusia dan minimnya pendanaan menjadi kendala utama dalam pengembangan kawasan wisata berbasis konservasi tersebut.
Ia berharap adanya dukungan dari berbagai pihak agar pembangunan pariwisata desa dapat berjalan lebih cepat dan terarah.
“Saya berharap dukungan konkret dari pemerintah pusat dan daerah agar desa dapat melangkah lebih cepat dan pasti,” katanya.
Meski begitu, Junaidi tetap optimis bahwa Desa Genting Tanah mampu mewujudkan cita-cita besarnya secara bertahap.
“Yang penting pondasinya kuat dulu. Setelah itu, kita bangun bersama-sama,” tutupnya.(Adv/Rob)
