Terkiniku.com, Samarinda – Bencana longsor menimpa Kota Samarinda. Kali ini, musibah terjadi di Jalan Belimau, RT 22, Gang Bulu Tangkis, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, pada Senin (12/5) sekitar pukul 06.00 Wita.
Peristiwa nahas ini diduga menimbun satu keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan tiga anak. Mereka tinggal di salah satu rumah yang tertimbun longsoran tanah dan reruntuhan bangunan.
Proses evakuasi korban tanah longsor dilakukan Tim Search and Rescue (SAR) gabungan di tengah medan berat dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Tim akhirnya menemukan korban.
Korban pertama, Hamdana (50), ditemukan sekitar pukul 15.10 Wita. Selang satu jam kemudian, sekitar pukul 16.50 Wita, tim kembali menemukan jasad Nasrul (24), anak laki-laki Hamdana. Kedua jenazah langsung dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
“Korban pertama yang kami temukan adalah Ibu Hamdana, kemudian menyusul anaknya, Nasrul. Pencarian terus kami lanjutkan untuk menemukan dua korban lainnya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso.
Dua korban lainnya yang masih dalam pencarian adalah Nurul Sakira (17) dan Fitri (14). Keduanya diduga tertimbun di bagian lain reruntuhan bangunan rumah. Pihak SAR telah mengerahkan dua unit ekskavator untuk mempercepat proses evakuasi, meski kontur tanah yang labil dan sempitnya area menjadi tantangan tersendiri.
Selain menimbulkan korban jiwa, longsor ini juga berdampak serius pada infrastruktur permukiman sekitar.
Laporan sementara mencatat lima rumah terdampak: dua rumah mengalami kerusakan total dan rata dengan tanah, dua lainnya tertimbun sebagian, dan satu rumah mengalami kerusakan struktural akibat tekanan tanah yang bergeser.
Pemerintah Kota Samarinda melalui BPBD telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan perbukitan atau lereng, agar meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan. Monitoring terhadap daerah rawan bencana juga ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa.
“Kami mengutamakan keselamatan personel selama evakuasi. Situasi masih sangat dinamis, dan kami mohon dukungan serta doa masyarakat agar seluruh korban segera ditemukan,” imbuh Suwarso.
Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian dan evakuasi masih berlangsung. (Nto)