TERKINIKU.COM, KALTIM – Tingkat inflasi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang cukup tinggi diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur, Heni Purwaningsih, dalam Jumpa Pers, di Kantor Diskominfo Kaltim.
Berdasarkan kondisi per Januari ini, dikatakan Heni, terdapat 4 Kabupaten/kota yang berada di wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim, dimana sebelumnya hanya 2 Kota, yakni Samarinda dan Balikpapan.
“Samarinda dan Balikpapan sebagai kota besar itu cukup stabil, pasokannya stabil, kemudian disitu dia ada pelabuhan besar, infrastruktur yang cukup, sehingga perhitungan inflasi di dua kota ini cukup stabil, cukup rendah dibandingkan yang lain,” ujarnya.
Pada Februari 2024, tingkat inflasi year on year (y-on-y) tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14
persen dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen.
“Setelah per 1 januari 2024, ditambah lagi dua IHK, yaitu PPU dan berau, di kondisi februari 2024, posisi berau inflasiny 4,14 dan PPU 3,71,” bebernya.
Hal ini menurut Heni patut menjadi perhatian terutama bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, untuk melakukan upaya kedepan agar tingkat inflasi Kaltim dapat terkendali.
“Secara nasional memang tinggi, karena ada masukan baru, Berau dan PPU, tapi kalau kita lihat Samarinda dan Balikpapan yang cukup rendah, jadi cukup stabil tidak terlalu besar perubahannya,” jelas Heni.
Untuk itu, disimpulkan Kadis PPKUKM tersebut, secara nasional, provinsi Kaltim masih cukup tinggi.
“Kalau sebelumnya kita level 2 secara nasional, sekarang sudah turun, tingkat inflasi kita sebesar 3,28 persen,” tandasnya. (Ehd)