Terkiniku.com, Nasional – Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan Banda Neira sebagai model integrasi antara konservasi laut, arkeologi, serta budaya maritim.
Melalui program Laut untuk Kesejahteraan (LAUTRA), Banda Neira digadang menjadi labolatorium ekonomi pesisir. Menjadi contoh konservasi laut berjalan berdampingan dengan pemberdayaan ekonomi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara mengatakan, program ini menempatkan Banda Neira sebagai kawasan prioritas, sebab memiliki kekayaan ekonomi laut sekaligus sejarah.
“Sekaligus nilai sejarah dan budaya yang tinggi,” ujarnya.
Bertepatan dengan Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan dalam rangka HUT ke-26 KKP, dihelat talk show bertajuk “Pilar Ekonomi Berkelanjutan Masyarakat Pesisir Banda Neira: Integrasi Arkeologi dan Budaya Maritim” di Auditorium Soe Hok Gie, Universitas Indonesia.
Acara tersebut menjadi ajang pertemuan gagasan antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun arah baru pengelolaan sumber daya laut berbasis warisan budaya. (mlt)
Berita ini dilansir dari tempo.co



 
                                    