TERKINIKU.COM, Kukar – Wakil Ketua II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Junadi, menyampaikan kekhawatirannya terkait praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan racun dan setrum, yang semakin marak di wilayah tersebut.
Menurutnya, praktik-praktik ini berpotensi merusak ekosistem sungai, terutama di Sungai Mahakam dan kawasan sekitar Sungai Jembayan.
“Kita melihat ada praktik penangkapan ikan yang tidak baik, dan hal ini berpotensi merusak ekosistem serta mencemari lingkungan. Banyak ikan yang mati akibat pola ini,” ujar, Junadi pada Kamis (14/11/2024).
Lebih lanjut Politisi Partai Gerindra ini mendorong warga desa di sekitar Sungai Jembayan untuk lebih aktif dalam memantau serta memberikan edukasi kepada nelayan, mengenai pentingnya menerapkan cara-cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
“Saya berharap para nelayan tradisional bisa memahami pentingnya melestarikan lingkungan. Kami sudah bekerja sama dengan pihak desa untuk menjaga ekosistem sungai,” tambahnya.
Terakhir, sebagai pengusaha di sektor perikanan, Junadi, merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perairan di Kukar. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk menghentikan praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan.
“Saya berharap dengan adanya sinergi antara masyarakat dan pemerintah, praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan bisa segera dihentikan,” harapnya.