TERKINIKU.COM, Samarinda – Rudy Mas’ud, bakal Calon Gubernur Kalimantan Timur, mengemukakan visinya mengenai masa depan Indonesia dan Kalimantan Timur (Kaltim) yang akan mencapai puncaknya sekitar 21 tahun lagi, saat memasuki era yang disebut sebagai “Indonesia Emas”.
Ia berpandangan, era emas ini tidak hanya menggambarkan kemakmuran dan kejayaan, tetapi lebih jauh lagi melambangkan masyarakat yang sejahtera.
Rudy menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk memastikan tercapainya tujuan Indonesia Emas dan Kaltim Emas. Ia memperingatkan bahwa kegagalan dalam merencanakan keberhasilan ini akan berujung pada ketidakstabilan dan kecemasan di masyarakat.
Menurutnya, jika tidak ada persiapan yang baik, Indonesia dan Kaltim bisa saja berubah dari negara yang diharapkan mencapai kejayaan menjadi negara yang dilanda kecemasan, dengan 10 juta generasi muda yang menjadi pengangguran.
“Cemas ini bahaya. Hampir 10 juta anak-anak dengan generasi kita ini pengangguran. Kalau kita tidak mempersiapkannya, bukan tidak mungkin menjadi Indonesia emas, tapi menjadi Indonesia cemas,” bebernya, dalam Konferensi Pers, di Hotel Mercure Samarinda, Kamis (29/8/2024).
Untuk menghindari skenario buruk tersebut, Rudy menekankan bahwa persiapan harus dimulai dari sekarang. Salah satu langkah penting, menurutnya, adalah memastikan bahwa generasi muda mendapatkan akses pendidikan gratis hingga jenjang S3.
Pendidikan yang berkualitas akan menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni dan siap bersaing di era industri 4.0 dan menuju era 5.0, di mana penguasaan teknologi menjadi kunci keberhasilan.
“Kita harus membentuk sumber daya manusia yang betul-betul mumpuni. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan mereka dalam lapangan-lapangan pekerjaan. Kita saat ini di Era industri dari 4.0. Menuju ke 5.0,” ujar Rudy.
Seno Aji, bakal Calon Wakil Gubernur Kaltim yang mendampingi Rudy, menambahkan bahwa pendidikan gratis merupakan prioritas utama dalam visi mereka.
Ia menggarisbawahi bahwa rasio anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di Kaltim masih di bawah 80 persen, sementara tingkat kehadiran di jenjang SD belum mencapai 100 persen.
“Perlu ada upaya serius untuk memastikan bahwa seluruh anak di Kaltim dapat mengenyam pendidikan minimal 12 tahun, bahkan hingga pasca sarjana,” tandasnya.
Langkah-langkah ini sangat penting untuk mewujudkan visi “Kaltim Emas 2030,” yang diharapkan akan mendahului pencapaian “Indonesia Emas 2045.” Dengan demikian, Kaltim akan menjadi salah satu pilar yang kuat dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berjaya di masa depan. (Ehd)