Terkiniku.com, Bali – Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, tenggelam saat dalam perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu malam (2/7/2025) sekitar pukul 23:35 WIB, mengorbankan puluhan orang hilang dan beberapa korban meninggal dunia.
Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang membawa 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 kendaraan itu masih dipertanyakan bagaimana penyebab utama dari faktor kapal tersebut gagal mempertahankan stabilitasnya hingga akhirnya karam.
Sebelum Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan hilang kontak dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) sekitar pukul 23:15 WIB, kapal tersebut sempat melakukan bongkar muat di pelabuhan Landing Craft Machine (LCM) Ketapang, Banyuwangi.
Kemudian kapal tersebut dikonfirmasi tenggelam pada pukul 23.35 WIB, salah satu yang menjadi dugaan utama ialah kondisi cuaca yang memburuk saat berlayar. Dengan gelombang laut setinggi 2,5 meter dengan kecepatan angin yang mencapai 9 knot, kapal kesulitan menjaga keseimbangan dan akhirnya terbalik hingga akhirnya karam.
“Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB,” Jelas Shelvy Arifin, Sekretaris Perusahaan PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP), Kamis (3/7/2025).
Tidak lama berselang, lanjut Shelvy, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371′, 114°25.1569′.
Shelvy Arifin juga menjelaskan kembali bagaimana penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi yang dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP).
“Hingga saat ini, sembilan kapal SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal KSOP, dua kapal milik PT Raputra Jaya, dua KRI TNI AL, dan satu kapal dari unsur Polairud,” tutupnya. (Sya)



