TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Rencana Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mengubah fungsi Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi pusat pernikahan yang inklusif bagi semua agama mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menekankan pentingnya transformasi KUA agar dapat melayani tidak hanya umat Muslim, tetapi juga penganut agama lain.
Menurut Deni, perubahan ini akan memastikan standardisasi persyaratan serta representasi yang adil dari semua agama dalam struktur staf KUA.
“Penting untuk memastikan bahwa semua agama terwakili dengan adil dalam staf KUA, serta ada standardisasi persyaratan yang berlaku untuk semua,” jelasnya.
Deni juga menyoroti tanggung jawab besar KUA dalam mencatat pernikahan, memberikan konseling pra-nikah, menyediakan pendidikan keagamaan, dan memperkuat harmoni antaragama.
“Semua layanan ini harus tersedia untuk semua warga tanpa memandang agama mereka,” tegasnya.
Selain itu, Deni mengingatkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menjamin kebebasan setiap individu untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas layanan di KUA adalah suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan administratif dari semua komunitas beragama.
KUA perlu menjadi lambang keramahan dan kenyamanan, di mana semua orang dapat merasakan pelayanan terbaik terkait urusan keagamaan mereka.
“KUA harus menjadi simbol keramahan dan kenyamanan, tempat di mana semua orang dapat merasakan pelayanan terbaik terkait urusan keagamaan mereka,” beber Deni.
Deni berharap langkah ini akan memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. KUA yang inklusif dan ramah akan menjadi simbol persatuan dan keberagaman bangsa, mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“KUA yang inklusif dan ramah akan menjadi simbol persatuan dan keberagaman bangsa, mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tandasnya. (Ehd)
