Terkiniku.com, Nasional – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Pulhukam) Mahfud MD kembali manjadi sorotan publik. Hal tersebut terjadi sebab diduga adanya mark-up dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Mahfud menilai, biaya pembangunan per kilometer di Indonesia hanya mencapai USD52 juta, sementara di Tiongkok hanya sekitar USD17-18 juta.
“Ini siapa yang naikkan, uangnya ke mana?”
Ia juga mengatakan, proyek kereta cepat tersebut awalnya ditawarkan oleh Jepang dengan bunga pinjaman senilai 0,1 persen. Akan tetapi, peemrintah memilih bekerja sama dengan Tiongkok dengan bunga 2 persen.
Selain itu, ia juga menuturkan, Menteri Perhubungan kala itu Ignasius Jonan sempat menolak proyek sebab dianggap tidak layak secara ekonomi.
Lebih lanjut, Mahfud menambahkan, beban utang proyek kereta cepat tersebut terus meningkat. Bahkan bunga utang mencapai Rp2 triliun.
“Artinya, negara nombok terus. Kalau begini, rakyat yang dirugikan.” (mlt)
Berita ini dilansir dari harian disway



 
                                    