TERKINIKU.COM, Samarinda – Tes fisik rutin bertujuan untuk memantau perkembangan fisik para atlet dan memastikan mereka siap menghadapi tantangan dalam kompetisi olahraga di tingkat lokal dan internasional.
Kali ini berbeda, tes yang diikuti 120 atlet muda dari Akademi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur, melibatkan tim independen dari mahasiswa yang memiliki kompetensi di bidang olahraga untuk memastikan hasil yang objektif dan transparan.
Untuk itu, Ketua Akademi DBON, Rohadi, mengungkapkan bahwa keterlibatan tim independen sangat penting untuk menjaga integritas proses tes fisik.
“Kami memastikan bahwa hasil tes fisik yang dilakukan benar-benar objektif dan dapat dipercaya, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun,” ujarnya.
Rohadi menekankan bahwa transparansi dalam pengujian fisik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya pembinaan yang profesional bagi para atlet muda di Kaltim.
Menurut Rohadi, kemampuan fisik yang kuat sangat penting bagi para atlet, karena hal tersebut akan menunjang keterampilan teknik yang mereka miliki.
“Jika kita melihat contoh dari atlet naturalisasi di Timnas Sepakbola Indonesia, mereka mampu bersaing dengan negara-negara besar seperti Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Semua itu berkat fisik yang terlatih sejak awal,” jelasnya.
Pembinaan fisik yang intensif, menurutnya, menjadi kunci utama untuk mencetak atlet yang bisa bersaing di tingkat internasional.
Rohadi berharap bahwa dengan sistem pembinaan yang berkelanjutan dan jangka panjang, Akademi DBON Kaltim akan mampu melahirkan atlet-atlet berbakat yang tak hanya menguasai teknik olahraga dengan baik, tetapi juga memiliki fisik yang mumpuni, sehingga siap bersaing di ajang internasional.
Ia optimis bahwa pendekatan yang tepat dalam pembinaan akan membuka peluang bagi para atlet muda untuk membawa nama Kaltim dan Indonesia ke kancah olahraga dunia.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, menambahkan bahwa pembinaan yang solid adalah fondasi bagi kesuksesan atlet di tingkat nasional maupun internasional.
“Pembinaan yang baik dan terstruktur menjadi langkah penting agar para atlet dapat memaksimalkan potensi mereka dan siap berkompetisi di level yang lebih tinggi,” tandas Rasman.