TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Kebanyakan dari pemilik SHM atau Sertifikat Hak Milik di Kawasan Pasar Pagi, diakui Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas masih banyak juga yang berjenis Hak Guna Bangunan (HGB).
Di bagian jalur Gang Pandai, Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, seluruhnya terdapat 19 pemilik dengan sertifikat HGB. Oleh karena itu, pihaknya harus menguruskan penataan ulang, terutama terkait dengan bangunan di kawasan tersebut.
“Yang punya SKM banyak juga HGB, jadi saya harus menguruskan, HGB yang didalam jalur Gang Pandai ada 19. Sekarang kita ini kan akan menata,” jelas Marnabas, belum lama ini.
Terkait dengan penataan, bangunan di Kawasan Pasar Pagi akan dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama adalah area sebelum sungai, sedangkan segmen yang lain akan dibiarkan sambil berproses. Pihaknya akan melakukan perhitungan terlebih dahulu, termasuk perhitungan di bangsal seng.
“Segmen yang pertama sebelum sungai, yang satunya kita biarkan dulu sambil berproses, kita akan hitung,” bebernya.
Marnabas berharap agar semua pihak mau bekerja sama dalam proses penataan tersebut, sehingga area yang belum ditentukan penggunaannya dapat diatur dengan baik dan dapat dijadikan lahan parkir
“Mudahan semuanya mau sehingga itu bisa jadi lahan parkir,” ungkapnya.
Usulan untuk menjadikan sungai sebagai jalur hijau dan destinasi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas parkir adalah langkah yang positif dalam mengembangkan kawasan Pasar Pagi.
Memperindah sungai dengan kaca untuk dinikmati oleh pengunjung juga menjadi ide yang kreatif Pemkot Samarinda, melalui Disadg untuk dapat meningkatkan daya tarik tempat tersebut.
Dengan adanya fasilitas parkir di lantai satu, sementara lantai dua menyediakan ruang untuk 12 ruko, dengan 8 di Jalur Gajahmada dan 4 di Sudirman, dapat membantu meningkatkan efisiensi penggunaan ruang dan memaksimalkan pemanfaatan kawasan.
Selain itu, transformasi pasar menjadi tempat rekreasi dapat membantu mengubah persepsi tentang kawasan tersebut dari sekadar tempat berbelanja menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
“Kalau bisa nanti pakai kaca, jadi bisa dinikmati, kita ingin menghilangkan kesan bahwa pasar itu kumuh. Makanya pasar merdeka selalu saya edukasi untuk menjadi tempat rekreasi,“ tandasnya. (Ehd)