Kamis, Desember 12, 2024
spot_img

Pasukan Amerika Serikat dan Inggris melanjutkan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman.

TERKINIKU.COM Pasukan Amerika Serikat dan Inggris menyerang lebih dari dua belas sasaran Houthi di Yaman pada Sabtu (24/2/2024).

Tindakan ini merupakan bagian terbaru dari operasi militer melawan kelompok yang diduga terhubung dengan Iran, yang terus mengancam keamanan pelayaran di daerah tersebut.

Setiap hari, Amerika Serikat telah melancarkan serangan terhadap Houthi, yang mengendalikan daerah paling padat penduduknya di Yaman. Houthi mengklaim bahwa serangan terhadap kapal-kapal adalah sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina saat Gaza diserang oleh Israel.

Namun, upaya-upaya tersebut belum berhasil menghentikan serangan-serangan Houthi, yang telah mengganggu perdagangan global dan meningkatkan biaya pengiriman.

Sebuah pernyataan bersama dari negara-negara yang terlibat dalam serangan atau memberikan dukungan menyatakan bahwa operasi militer tersebut ditujukan terhadap 18 sasaran Houthi yang tersebar di delapan lokasi di Yaman.

Ini mencakup instalasi penyimpanan senjata dan rudal di bawah tanah, sistem pertahanan udara, radar, serta satu helikopter.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan “untuk mengganggu dan mengurangi kemampuan milisi Houthi yang didukung Iran.”

Austin menyatakan bahwa mereka akan terus memberi tahu Houthi bahwa mereka akan menerima konsekuensi atas serangan ilegal mereka, yang merugikan ekonomi Timur Tengah, merusak lingkungan, dan mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman dan negara-negara lainnya.

Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru mendukung tindakan ini.

Saluran berita televisi utama yang dikelola oleh gerakan Houthi, Al Masirah TV, melaporkan pada hari Sabtu bahwa pasukan AS dan Inggris melancarkan serangkaian serangan di ibukota, Sanaa.

Al Masirah mengutip sumber militer Houthi yang menyebutkan bahwa serangan baru tersebut merupakan “usaha yang menyedihkan untuk menghalangi Yaman dalam memberikan bantuan kepada rakyat Palestina di Gaza.”

Pada awal pekan ini, Houthi mengakui bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal kargo Inggris serta serangan pesawat tak berawak terhadap kapal perusak AS. Mereka juga melancarkan serangan terhadap pelabuhan dan kota resor Israel, Eilat, menggunakan rudal balistik dan pesawat tak berawak.

Serangan dari kelompok ini telah mengganggu jalur utama Terusan Suez yang vital, yang menyumbang sekitar 12% dari lalu lintas maritim global. Hal ini mengakibatkan penggunaan rute yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar benua Afrika.

Tidak ada kapal yang tenggelam atau awak kapal yang tewas selama kampanye Houthi. Namun, ada kekhawatiran terkait nasib kapal kargo Rubymar yang terdaftar di Inggris, yang diserang pada tanggal 18 Februari dan awak kapal dievakuasi.

Militer AS menyatakan bahwa Rubymar membawa lebih dari 41.000 ton pupuk ketika diserang, yang dapat tumpah ke Laut Merah dan menyebabkan bencana lingkungan.

Uni Eropa telah meluncurkan misi angkatan laut ke Laut Merah untuk menjaga kebebasan navigasi dan melakukan upaya pemulihan.

Amerika Serikat juga memiliki koalisi serupa, yaitu Operasi Penjaga Kemakmuran, yang bertujuan untuk melindungi lalu lintas komersial dari serangan Houthi.

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar