Kamis, Desember 12, 2024
spot_img

Peneliti Denmark Ciptakan Algoritma Prediksi Kematian dengan Tingkat Akurasi Tinggi

TERKINIKU.COM – Para peneliti di Denmark telah berhasil menciptakan algoritma yang dapat memprediksi kapan seseorang mungkin meninggal dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Melalui studi yang diterbitkan dalam ‘Nature Computational Science’, para ilmuwan menggunakan model algoritma pembelajaran mesin bernama life2vec untuk menganalisis data spesifik individu dan memproyeksikan kehidupan dan perilaku mereka.

Dalam wawancara dengan CNN, Sune Lehmann, profesor di Technical University of Denmark dan penulis utama studi tersebut, menjelaskan bahwa dengan data pribadi seseorang, algoritma ini dapat membuat prediksi yang sangat rinci. Namun, peneliti menegaskan bahwa ini masih merupakan ‘prototipe penelitian’ dan belum dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari saat ini.

Studi ini menggunakan data dari daftar nasional Denmark yang mencakup 6 juta orang dan mencatat informasi dari tahun 2008 hingga 2016, termasuk pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan pekerjaan. Algoritma menggunakan teknik pemrosesan bahasa untuk menghasilkan representasi vektor peristiwa kehidupan, memungkinkannya menafsirkan kalimat berdasarkan data.

Lehmann memberikan contoh hasil pemrosesan seperti “Pada September 2012, Francisco menerima dua puluh ribu kroner Denmark sebagai penjaga di sebuah kastil di Elsinore” atau “Selama periode tahun ketiganya di sekolah asrama menengah, Hermione mengikuti lima kelas pilihan”.

Algoritma kemudian belajar dari data tersebut untuk membuat prediksi tentang berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk pola pikir, perasaan, perilaku, dan bahkan perkiraan waktu kemungkinan kematian. Studi ini mencoba memprediksi kematian pada lebih dari 2,3 juta orang berusia 35 hingga 65 tahun, mencapai tingkat akurasi 78 persen.

Meskipun hasilnya mengesankan, peneliti menekankan bahwa algoritma ini masih dalam tahap penelitian dan perlu diuji lebih lanjut sebelum dapat diimplementasikan secara luas. Teknologi ini menimbulkan pertanyaan etika terkait privasi dan penggunaan data pribadi untuk prediksi semacam itu.

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar