TERKINIKU.COM Optimis terkait masa depan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang juga bertindak sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Susiwijono Moegiarso, ungkap beberapa faktor.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang berhasil mencapai sekitar 5% selama 8 kuartal berturut-turut, termasuk periode pandemi dan pasca-pandemi.
“Pencapaian ini luar biasa, didukung oleh keberhasilan pengendalian inflasi yang tetap rendah, yakni di level 2,61%, mencerminkan ketahanan ekonomi yang terus terjaga di tengah dinamika global yang berfluktuasi,” ujarnya.
Lanjutnya, saat perekonomian dunia melambat, ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh di kisaran 5%, angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara maju dan berkembang, dengan inflasi yang terkendali.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah mendorong pengembangan 20 KEK sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PDRB daerah di berbagai wilayah Indonesia.
Hingga akhir tahun 2023, 20 KEK yang beroperasi telah mencatatkan kesuksesan dengan capaian investasi sebesar Rp 177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang. Susiwijono merinci bahwa pada tahun 2023, realisasi investasi meningkat sebesar Rp 66 triliun, penyerapan tenaga kerja bertambah sebanyak 57.005 orang, dan jumlah pelaku usaha bertambah sebanyak 89 perusahaan.
Untuk tahun 2024, KEK menargetkan tambahan realisasi investasi sebesar Rp 77,5 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 38.277 orang. Dalam konteks evaluasi kinerja KEK, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK telah bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) untuk mengkaji dampak positif KEK terhadap ekonomi daerah dan nasional.
Beberapa kesimpulan dari kajian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar KEK berkembang dengan baik, memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi daerah dan nasional. KEK Industri, yang berada atau berbatasan di wilayah Pusat Pertumbuhan Ekonomi, menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan daya saing tinggi dan infrastruktur pendukung yang baik. Sementara KEK bertema pariwisata dan digital mampu berkembang dengan baik di tengah berbagai tantangan.
Susiwijono menegaskan bahwa investasi di KEK memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian, dengan tren yang cenderung meningkat selama periode 2019-2023. Oleh karena itu, evaluasi penyelenggaraan KEK, sesuai dengan keputusan Sidang Dewan Nasional KEK di awal 2023, dan kesepakatan rencana realisasi investasi dan tenaga kerja yang disampaikan pada Rapat Kerja KEK pada akhir tahun 2022, menjadi langkah penting dalam meningkatkan kinerja KEK secara menyeluruh.
Melihat potensi KEK saat ini, pemerintah akan memberikan dukungan penuh untuk langkah-langkah yang dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia. Salah satu strategi untuk optimalisasi pengembangan KEK adalah melalui koordinasi debottlenecking isu pembangunan dan pengelolaan KEK dengan Pemerintah Daerah (Dewan Kawasan KEK) serta sinkronisasi kebijakan antar kementerian dan lembaga terkait.
“Sudah hampir semua tantangan dan isu strategis kita bahas bersama. Terima kasih atas kerja sama dengan 19 Kementerian/Lembaga,” tutupnya.