Kamis, Desember 12, 2024
spot_img

Persidangan Konsekuensi Hukum Pendudukan Israel Atas Palestina Dimulakan ICJ

TERKINIKU.COM Perekonomian sejumlah negara maju seperti Jepang dan Inggris mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi dan melemahnya permintaan domestik.

Hal ini terbukti dengan terkontraksinya pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut selama dua kuartal berturut-turut, yang mengindikasikan kemungkinan masuk ke dalam resesi.

Namun, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai bahwa kedua negara ini akan memasuki kondisi resesi ekonomi.

Pemerintah terus memantau dampak transmisi perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian nasional, terutama terhadap hubungan kerja sama Indonesia dengan Jepang.

Indonesia memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan Jepang dalam berbagai aspek seperti investasi dan ekspor-impor. Jepang menjadi salah satu tujuan utama ekspor bagi Indonesia dengan komoditas utama seperti batubara, komponen elektronik, nikel, dan otomotif.

Ekspor Indonesia ke Jepang sepanjang tahun 2023 mencapai peringkat ke-4 dengan total USD18,8 miliar, sedangkan Foreign Direct Investment (FDI) Jepang ke Indonesia juga mencapai peringkat ke-4 dengan total USD4,63 miliar pada tahun yang sama.

Meskipun perekonomian nasional masih menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan yang solid, pemerintah tetap mengambil langkah antisipatif terhadap risiko ekonomi global. Salah satunya adalah menerbitkan keputusan terkait peningkatan ekspor nasional untuk menjaga ketahanan sektor eksternal, khususnya neraca dagang.

Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional dibentuk untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional dengan cara memperkuat pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM. Upaya penjajakan untuk membuka pasar baru juga terus dilakukan oleh pemerintah.

Hingga saat ini, terdapat 6 Kelompok Kerja (Pokja) dalam satgas tersebut yang tengah menyusun rencana kerja untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, termasuk masalah defisit sektor migas dalam neraca perdagangan Indonesia. Semua langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang tidak menentu.

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar