
TERKINIKU.COM, Samarinda – Pelatih SSB Berau Batiwakal, Herman, mengungkapkan bahwa persiapan panjang dan seleksi ketat telah dilakukan untuk membawa tim terbaik mewakili Berau.
Untuk itu, Sekolah Sepak Bola (SSB) Berau Batiwakal optimis menorehkan prestasi di ajang manapun.
“Kami membawa 19 pemain ke Samarinda. Sebelum ini, kami mengadakan pertandingan antarklub SSB. Juara dari turnamen tersebut menjadi wakil untuk ke Samarinda. Kami juga menambahkan dua atlet dari tiap SSB untuk melengkapi tim,” jelas Herman.
Herman menegaskan, SSB Berau Batiwakal telah melakukan berbagai langkah untuk mempersiapkan tim.
“Seleksi melibatkan 20 SSB di Berau dengan lebih dari 400 siswa dari berbagai usia. Kami sangat serius mempersiapkan tim ini, karena harapan untuk menjadi juara cukup besar,” katanya.
Selain itu, Herman mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam mengikuti kejuaraan bukan hanya soal teknis, tetapi juga biaya.
“Kami membutuhkan hampir Rp60 juta untuk biaya perjalanan dan akomodasi. Sementara ini kami masih menggunakan dana pribadi. Dukungan dari pemerintah daerah, seperti Dispora Berau, biasanya datang kemudian, tapi kami tetap harus bergerak terlebih dahulu,” ujarnya.
Sebagai pelatih, Herman menekankan bahwa dirinya melatih dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan.
“Saya pribadi tidak pernah meminta tunjangan. Saya rela berkorban untuk anak-anak. Kalau ada yang memberikan, saya terima, tetapi itu bukan tujuan saya,” tegasnya.
Saat ini, SSB Berau memiliki tiga pelatih untuk tim U-13. Herman juga menjelaskan bahwa kategori usia lainnya, mulai dari U-9 hingga U-12, telah disiapkan untuk turnamen di masa mendatang.
Menurut Herman, sepak bola di Berau memiliki potensi besar. Dengan 20 SSB yang aktif, potensi pembinaan pemain muda sangat terbuka lebar. “Dimana ada turnamen, kami selalu ikut. Ini juga menjadi cara kami untuk terus membina dan mengembangkan bakat-bakat muda Berau,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa pendekatan pelatihan yang terarah serta dukungan maksimal merupakan fondasi untuk mencetak atlet yang berprestasi, sekaligus membangun karakter generasi penerus.
“Melalui SSB, anak-anak mendapatkan fondasi fisik dan mental yang kuat, sehingga mereka tidak hanya siap bersaing di lapangan sepak bola, tetapi juga memiliki daya tahan untuk sukses dalam olahraga lain maupun kehidupan sehari-hari,” ujar Rasman.
Ia berharap dengan dukungan fasilitas, pelatihan, dan turnamen yang konsisten, Kaltim dapat menjadi lumbung atlet sepak bola berkualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Keterlibatan orang tua, pelatih, dan komunitas sangat penting dalam mendorong semangat anak-anak untuk terus berkembang,” tutupnya.