TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menyoroti urgensi pemetaan kompetensi dan potensi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Computer Assisted Competency Test (CACT) dalam persiapan penilaian bagi instansi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sri Wahyuni menekankan perlunya memastikan bahwa calon kepala perangkat daerah memenuhi kualifikasi pendidikan yang sesuai.
“Kita perlu memastikan bahwa sepuluh tahun ke depan, kita tidak menghadapi kekurangan calon kepala perangkat daerah yang memenuhi kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan,” ujar Sri Wahyuni.
Ia juga menegaskan bahwa moratorium pengadaan pegawai dapat menyebabkan defisit ASN di sektor teknis, baik di jabatan pengawas, administrator, maupun fungsional.
Sri Wahyuni mengakui bahwa kompetensi di sektor teknis dapat dipenuhi oleh ASN dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, namun ASN dengan kualifikasi pendidikan teknis tetap sangat diperlukan.
Ia mencatat adanya masalah di mana kompetensi tertentu hanya tersedia di level kementerian/lembaga pusat, yang seringkali mengakibatkan tenaga potensial di daerah berpindah ke pusat.
“Harapan kami, ke depan, akan ada peluang lebih besar untuk merekrut ASN tidak hanya di kementerian/lembaga tetapi juga di pemerintah daerah,” tambah Sri Wahyuni.
Dengan pembangunan IKN yang masif, dia mengusulkan pemberian sertifikasi dan pelatihan tambahan untuk ASN.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Haryomo Dwi Putranto, menjelaskan bahwa pemerintah telah memetakan 4 juta ASN di seluruh Indonesia untuk menentukan kompetensi dan potensi mereka.
“Dengan data ini, pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian ASN tidak akan memerlukan seleksi terbuka lagi untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Utama, Madya, dan Pratama,” tandasnya. (Ehd)