
TERKINIKU.COM, Kukar – Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Sopan Sopian, yang juga merupakan anggota Komisi IV, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kasus kekerasan seksual, terutama yang melibatkan anak-anak di bawah umur.
Sopian mendesak agar pihak berwenang memberikan perhatian khusus untuk mencegah kejadian serupa.
“Kekerasan seksual ini tidak boleh dibiarkan. Pelaku harus diberikan hukuman yang pantas, agar ada efek jera,” ujarnya, pada Rabu (13/11/2024).
Politisi Partai Gerindra ini menekankan bahwa hukuman tegas sangat diperlukan untuk memberikan dampak positif dalam menurunkan angka kekerasan seksual, yang sering kali melibatkan lingkungan terdekat korban, baik keluarga maupun orang yang dikenal oleh korban.
Lebih lanjut, Sopian menjelaskan bahwa dampak dari kekerasan seksual sangat merusak bagi korban. Selain kesehatan fisik yang terganggu, korban sering kali mengalami trauma psikologis, perasaan malu, dan beban mental yang sangat berat. Hal ini bisa berujung pada depresi, dendam, atau bahkan pemikiran untuk mengakhiri hidup.
“Oleh karena itu, kita harus menganggap serius masalah ini. Ini bukanlah hal biasa yang bisa dibiarkan begitu saja. Ini adalah masalah yang luar biasa dan perlu penanganan khusus,” tegasnya.
Sopian juga meminta agar pemerintah daerah, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, mengambil peran aktif dalam memberikan pemahaman serta layanan yang sesuai bagi korban kekerasan seksual.
Menurutnya, sangat penting untuk menyediakan wadah yang dapat memberikan pendampingan, pemulihan, dan dukungan psikologis bagi para korban agar mereka bisa bangkit dari trauma yang dialami.
“Penting untuk menyediakan wadah yang dapat memberikan pendampingan, pemahaman, dan pemulihan bagi para korban, agar mereka dapat bangkit dari trauma yang dialami,” tuturnya.
Sopian berharap langkah-langkah preventif dan penanganan yang lebih sistematis bisa diterapkan untuk menanggulangi kasus kekerasan seksual, serta melindungi anak-anak dari kekerasan yang merusak masa depan mereka.