TERKINIKU.COM, Kukar – Anggota Komisi III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Taufik Ridianur, memberikan dukungan penuh dan apresiasi terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar yang serius menangani permasalahan persampahan di wilayah hulu.
Salah satu upaya Pemkab Kukar adalah pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kecamatan Kota Bangun, yang dimulai pada 2024.
Taufik menjelaskan bahwa pembangunan TPA ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi timbunan sampah yang terus meningkat di kawasan tersebut.
Proyek pembangunan ini bersamaan dengan pembangunan TPA di Kecamatan Loa Janan, yang keduanya akan membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah di kawasan hulu yang selama ini kesulitan dalam mengelola sampah secara efektif.
“Zona hulu ini memang luas, jadi harus memiliki TPA sampah yang layak. Sehingga bisa menampung dan mengatasi persampahan tersebut dengan baik,” ujar Taufik, pada Jumat (15/11/2024).
Lebih lanjut, Taufik juga berharap proyek pembangunan TPA ini segera selesai dan dapat dimanfaatkan masyarakat.
Keberadaan TPA yang layak diharapkan dapat membawa perubahan besar dengan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mengurangi kesan kumuh di kawasan hulu.
Selama ini, masyarakat di zona hulu hanya mengandalkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yang kapasitasnya sering kali tidak memadai, mengakibatkan sampah meluap dan lingkungan sekitar menjadi kumuh.
Terakhir, Taufik menegaskan bahwa permasalahan sampah tidak hanya bisa diselesaikan dengan pembangunan TPA saja, tetapi juga membutuhkan pendekatan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Ia menyarankan penggunaan teknologi modern dalam pengelolaan sampah, serta memastikan sarana dan prasarana di TPA memadai untuk optimalkan pengelolaan sampah.
“Pembangunan TPA sampah saat ini akan dilengkapi beserta sarana dan prasarana, dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah,” tambahnya.
Selain itu, Taufik menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam keberhasilan program ini.
Ia berharap keberadaan TPA baru dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah, mulai dari tingkat rumah tangga.
Edukasi mengenai cara memilah sampah organik dan anorganik pun diharapkan dapat terus digalakkan.
