Terkiniku.com, Samarinda – Kebakaran kembali terjadi di pusat perbelanjaan modern BIGMall Samarinda, Kamis (17/7/2025) pagi. Kobaran api muncul sekitar pukul 06.00 Wita dan berasal dari sebuah tenant penjual pakaian di lantai tiga atau upper ground (UG), tepatnya di gerai “Origin”. Ini menjadi insiden kebakaran kedua yang menimpa BIGMall hanya dalam kurun dua bulan terakhir.
Petugas keamanan mall, Ahmad Kosasi, menjadi saksi pertama kejadian. Saat sedang melakukan patroli rutin, ia melihat kepulan asap pekat di area tenant.
“Pas saya keliling lantai tiga, saya lihat asap tebal di sekitar tenant Origin, dekat kasir. Kami langsung ambil alat pemadam api ringan (apar) dan coba padamkan sebelum Damkar datang,” ujarnya.
Tiga posko pemadam kebakaran dari Posko Induk, Puslatkar, dan Posko Rescue dikerahkan ke lokasi. Proses pemadaman berjalan cukup menantang karena asap yang sangat pekat menyulitkan visibilitas tim di lapangan. Namun, api berhasil dikendalikan kurang dari satu jam.
Plafon tenant tampak hangus, kabel-kabel terkelupas, dan puing berserakan di lantai. Petugas menyisir lokasi untuk memastikan tidak ada bara api tersisa.
“Dugaan awal memang korsleting listrik di area tenant. Tapi kami tetap menunggu hasil pemeriksaan dari aparat kepolisian untuk memastikan sumber pastinya,” ujar Humas Disdamkar Samarinda, Herry Suhendra.
Sementara itu, dalam perkembangan investigasi terbaru pada Jumat (18/7/2025), Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Hendra AH, menyampaikan, api diduga kuat berasal dari ruang AHU (Air Handling Unit) bagian dari sistem ventilasi yang sedang dalam tahap renovasi pasca insiden kebakaran sebelumnya.
“Dari laporan anggota di lapangan, diperkirakan api berasal dari ruang AHU. Ruangan itu memang masih dalam proses perbaikan setelah kebakaran bulan lalu, dan kemungkinan terjadi korsleting listrik di sana,” jelas Hendra.
Lebih lanjut, Hendra mengungkapkan bahwa meski sistem hidran di area tersebut berfungsi, namun sprinkler otomatis dalam kondisi nonaktif karena renovasi masih berjalan. Akibatnya, saat muncul percikan api, sistem pemadam otomatis tidak dapat bekerja.
“Sprinkler sengaja dimatikan karena area ini masih direnovasi. Ini yang jadi masalah,” tegasnya.
Fakta bahwa lokasi kebakaran kali ini hanya berjarak beberapa meter dari titik api kejadian bulan Juni memperkuat kekhawatiran soal kelayakan sistem kelistrikan di area tersebut.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda kini mendesak manajemen BIGMall untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem proteksi kebakaran, termasuk instalasi listrik, sistem alarm, dan sprinkler otomatis.
“Setelah ini harus ada perombakan besar-besaran. Semua alat proteksi kebakaran termasuk sprinkler, alarm asap, dan instalasi listrik harus diperbaiki dan dicek ulang sebelum diaktifkan,” tegas Hendra.
Ia juga mengimbau agar pihak pengelola tidak tergesa-gesa membuka kembali area renovasi tanpa memastikan sistem keselamatan benar-benar layak dan berfungsi sempurna.
“Kami harap pengelola jangan hanya fokus pada pembukaan tenant, tapi prioritaskan keamanan. Ini bukan lagi sekadar prosedur teknis, tapi menyangkut keselamatan pengunjung dan pekerja,” pungkasnya.
Dalam dua insiden kebakaran tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan. Namun, rentetan peristiwa ini menjadi peringatan keras terhadap pentingnya sistem keselamatan gedung yang optimal di ruang publik. (nto)



 
                                    