Rabu, April 16, 2025
spot_img

Warga Kecam Proyek Tambang, Pemakaman Umum Terancam Longsor

Terkiniku.com, Samarinda – Ketenangan warga Jalan Merapi, Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara, berubah menjadi ketakutan. Aktivitas tambang batu bara yang diduga ilegal telah merusak bukit penopang Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Tanah mulai retak, dan setiap saat, longsor bisa mengubur makam-makam yang ada di sana.

Tanpa pemberitahuan, tanpa izin, alat berat tiba-tiba muncul dan mulai menggali. Warga yang awalnya tak menyadari aktivitas ini kini dipaksa menyaksikan pusara keluarga mereka dalam ancaman.

“Di situ ibu saya dimakamkan. Adik saya juga. Sekarang tanahnya retak, sebagian sudah longsor. Kalau dibiarkan, semua bisa jatuh!” ujar Endang (62), dengan suara bergetar.

Ketua RT setempat menegaskan tidak pernah ada izin untuk tambang ini. Warga pun berang dan mendesak pemerintah segera bertindak sebelum bencana lebih besar terjadi.

Menanggapi laporan warga, aparat gabungan turun ke lokasi pada Senin (5/2) dan meminta aktivitas tambang dihentikan. Namun, status legalitasnya masih buram.

Lurah Tanah Merah, Joko, mengakui situasi sudah genting. “Jarak tambang ke makam kurang dari 10 meter. Ini sangat berbahaya. Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk mencari solusi,” tegasnya.

Ancaman bukan hanya longsor. Warga juga khawatir air di danau bekas galian tambang yang selama ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari tercemar limbah.

Pemerintah kelurahan telah menjadwalkan pertemuan pada Kamis (7/2) untuk membahas masalah ini dengan warga, aparat, dan pihak perusahaan yang diduga terlibat.

“Kami tidak bisa langsung menyatakan ini ilegal atau tidak. Tapi jika sudah masuk ke area ini, mereka seharusnya punya izin lingkungan. Sementara RT setempat memastikan mereka tidak pernah mengeluarkan izin,” ujar Joko.

Warga menanti jawaban. Apakah tambang ini akan ditutup, atau justru dibiarkan terus menggerus tanah dan kepercayaan mereka kepada pemerintah? (nto)

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar