TERKINIKU.COM – Sebuah pulau baru dengan diameter 100 meter muncul di lepas pantai selatan Pulau Iwoto, Jepang, menyusul serangkaian letusan dramatis gunung berapi bawah laut. Meskipun mendapat sorotan internasional, peristiwa ini sebagian besar terlewatkan oleh masyarakat Jepang, yang telah terbiasa dengan aktivitas seismik tinggi karena berada di jalur Cincin Api.
Jepang, dikenal sebagai laboratorium geologi yang bergemuruh, merupakan rumah bagi sekitar 10% gunung berapi aktif di dunia. Kehadiran pulau baru ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang dinamika geologi dan pandangan unik Jepang terhadap perubahan alam.
Negara kepulauan ini memiliki lebih dari 14.000 pulau, menciptakan labirin geologis yang terus berubah. Gunung berapi bawah laut seringkali menjadi katalisator bagi pembentukan daratan baru, wujud dari kekuatan alam yang terus membentuk dan mengubah wajah Jepang.
Meskipun Jepang sering kali diuji oleh bencana alam seperti gempa bumi, topan, dan tsunami, masyarakatnya tetap memiliki rasa ketahanan yang kuat dan menghadapi perubahan dengan sikap “shou ga nai,” yang dapat diterjemahkan sebagai “mau bagaimana lagi.” Frasa ini mencerminkan filosofi Jepang untuk menerima apa yang tidak dapat diubah.
Keunikan Jepang tidak hanya tercermin dalam fenomena alamnya tetapi juga dalam budaya dan kepercayaan masyarakatnya. Konsep “mono-no aware,” yang mengakui sifat keindahan yang fana, mencakup rasa kefanaan dan penghargaan terhadap perubahan musiman.
Meskipun pulau baru ini memberikan gambaran menarik tentang geologi Jepang, para ahli masih belum mengetahui apakah pulau tersebut akan tetap ada, meluas, atau hilang ke laut. Dalam negara yang terus berubah dan tumbuh, satu hal yang pasti: pulau terbaru di Jepang bukanlah yang terakhir.