Minggu, Juni 8, 2025
spot_img

Fadli Zon Nilai Budaya Harus Jadi Fondasi Strategis Pembangunan Nasional

Terkiniku.com, Samarinda – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan bahwa pembangunan nasional masa depan tidak bisa hanya bertumpu pada infrastruktur dan teknologi, tapi harus berakar pada kekuatan budaya.

Hal itu disampaikan Fadli saat kunjungannya ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV di Samarinda Seberang, Jumat (30/5/2025).

“Kita perlu menempatkan budaya bukan hanya sebagai pelengkap pembangunan, tapi sebagai fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Fadli dengan tegas.

Ia menyebut Kalimantan Timur, yang dikenal juga sebagai Benua Etam, memiliki modal kultural yang sangat kuat sebagai pilar pembangunan masa depan. Nilai-nilai adat yang hidup di tengah masyarakat Dayak, tradisi ritual di Tano Kulen, hingga warisan kerajaan masa lampau di wilayah Kutai dan Paser, menurut Fadli, mencerminkan kedewasaan peradaban lokal yang tidak boleh dikesampingkan.

“Ini bukan hanya soal nostalgia. Kearifan lokal di Kaltim adalah sistem sosial yang telah teruji dan dapat menjadi basis kebijakan publik nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Fadli mengungkapkan bahwa dokumen kebijakan kebudayaan kini ditopang oleh skema pembiayaan permanen yang disebut Dana Indonesiana, dengan anggaran tahun ini mencapai Rp465 miliar dari dana abadi Rp5 triliun. Skema ini dirancang untuk mendukung inisiatif budaya dari komunitas adat, sanggar, hingga individu.

“Dokumentasi warisan budaya tak benda juga jadi prioritas. Kita sudah punya lebih dari 2.000 objek tercatat, tapi pekerjaan belum selesai. Waktu kita terbatas untuk menyelamatkan pengetahuan ini sebelum hilang,” tambahnya.

Ia pun menilai, semakin kuat institusi pelestarian budaya di daerah seperti Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), semakin tinggi pula pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK), yang menjadi barometer kemajuan bangsa berbasis nilai.

Senada dengan itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menegaskan pentingnya menjadikan nilai-nilai lokal sebagai kekuatan daerah di tengah derasnya arus globalisasi. Ia menilai, Kaltim bukan hanya gudang sumber daya alam, tetapi juga memiliki warisan peradaban yang matang.

“Kita tidak sedang menjaga masa lalu. Kita sedang menyiapkan masa depan dengan kekuatan budaya sebagai pondasinya. Kalau kita rawat dengan serius, Kalimantan Timur bisa menjadi episentrum kebudayaan nasional,” pungkas Seno. (Ehd)

ARTIKEL TERKAIT

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,377PengikutMengikuti
1,159PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

berita terkini

Komentar