Terkiniku.Com, Samarinda – Pasca-insiden tabrakan kapal ponton dengan Jembatan Mahakam I, perhatian tidak hanya tertuju pada evaluasi struktur jembatan, tetapi juga pada pengaturan lalu lintas di perairan. Pengawasan terhadap arus kapal di bawah jembatan menjadi salah satu aspek penting dalam upaya mencegah kejadian serupa di masa depan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Irhamsyah, menjelaskan bahwa pengawasan lalu lintas sungai berada di bawah kewenangan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
Salah satu langkah yang kini ditempuh adalah meningkatkan jumlah kapal assist atau kapal tunda (tug assist). Kapal ini berperan dalam membantu navigasi kapal-kapal lain, memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar, terutama ketika terjadi gangguan navigasi di bawah jembatan.
“Setelah insiden tabrakan, kami mengambil langkah untuk menambah kapal assist. Jika ada ponton yang miring atau berisiko keluar jalur, kapal tunda ini akan meluruskannya agar tidak menabrak struktur jembatan,” ujar Irhamsyah, Selasa (25/2/2025).
Sementara itu, penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Jika terbukti ada unsur kelalaian, tidak menutup kemungkinan akan ada sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku.
“Soal efek jera bagi penabrak, saat ini masih dalam penyelidikan. Tidak menutup kemungkinan akan ada tindakan hukum sesuai aturan pidana yang berlaku jika terbukti ada kelalaian,” tutupnya. (Ehd)
