TERKINIKU.COM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat bahwa investasi dalam sektor kelautan dan perikanan telah mencapai Rp9,56 triliun hingga kuartal III/2023.
Dari jumlah tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp5,32 triliun, penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp1,4 triliun, dan kredit investasi sebesar Rp2,84 triliun.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahyu Sakti Trenggono, dalam Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, mengungkapkan bahwa investasi PMA terbesar berasal dari China, dengan nilai mencapai Rp370,74 miliar, diikuti oleh Malaysia sebesar Rp240,47 miliar, dan Swiss sebesar Rp152 miliar.
“Investasi tersebut dapat diurai berdasarkan bidang usahanya, di mana pengolahan ikan menempati urutan pertama dengan nilai investasi mencapai Rp3,65 triliun,” bebernya.
Diikuti oleh budidaya perikanan sebesar Rp2,6 triliun, lanjutnya, kemudian pemasaran Rp1,95 triliun, penangkapan ikan Rp1,18 triliun, dan jasa perikanan sebesar Rp186 miliar.
Dalam upaya memastikan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, KKP telah mengimplementasikan lima arah kebijakan ekonomi biru. Kelima arah kebijakan tersebut mencakup luas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya laut pesisir dan daratan yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut.
Sebagai bagian dari strategi untuk memenuhi ketersediaan protein dengan tidak mengurangi stok ikan di laut, KKP berkomitmen untuk mendorong sektor perikanan budidaya sebagai prime mover guna menyediakan kebutuhan ikan konsumsi.
“Salah satu strategi yang telah diimplementasikan adalah melalui pembangunan budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen, budidaya nila salin di Karawang, budidaya rumput laut di Wakatobi, dan budidaya lobster di Batam,” ungkapnya,
Selain itu, Trenggono juga merencanakan pembangunan tambak udang modern di Waingapu, NTT dengan nilai investasi sebesar Rp7,8 triliun.
Terakhir, dalam upayanya untuk menarik investasi asing, Trenggono mengajak perwakilan duta besar untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan kemudahan perizinan, insentif, keamanan, dan stabilitas iklim politik, serta konektivitas sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja. Harapannya adalah bahwa peluang investasi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh investor untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan industri kelautan perikanan Indonesia yang maju, tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.