TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Upaya memasifkan green house yang seringkali dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), bukanlah tanpa alasan. Ia menilai bahwasanya budaya bertani bagi generasi muda tidaklah populer, khususnya gaya bertani secara tradisional.
Generasi muda saat ini, menurutnya lebih cenderung memilih untuk tidak bertandi dan mencari peluang usaha dari sektor lain. Sebab itu, pemerintah perlu menawarkan cara bertani yang jauh lebih modern.
“Budaya bertani tidak keren lagi, tidak poupler, apalagi gaya bertani yang tradiaional, generasi muda memilih untuk tidak mau bertani, oleh karenanya, kenapa kita tidak tawarkan bertani lebih modern,” tutur Akmal Malik, dalam bincang santai, di Ruang VIP (Rumjab Gubernur Kaltim), Sabtu (16/3/24).
Negara-negara maju, lanjutnya, bertani secara lebih modern, seperti halnya negara china, melalukan terobosan dengan memproduksi komoditas yang tidak mereka miliki.
“Negara maju bertani secara lebih modern, china sekarang luar biasa, mereka memproduksi apa yang mereka tidak punya, ini adalah bentuk pertanian yang modernisasi,” jelasnya.
Lantas, ia memberikan pertanyaan besar dengan menyebutkan “Kenapa Kaltim tidak bisa melakukan hal itu?”, mengingat fiskal Kaltim cukup bagus, berdasar perhitungannya, inovasi ini tidak akan mengganggu pertanian Kaltim.
“Fiskal kita cukup bagus, kalau hitungan saya ini tidak akan mengganggu pertanian kita, pertannyaanmya, orangnya ada tidak? ini yang jadi persoalan lagi,” tutup Akmal. (Ehd)
