TERKINIKU.COM Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tengah giat dalam upaya membersihkan sampah yang tersebar di wilayah pesisir pantai.
Sebagai langkah proaktif, Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djaya Leksmana, mengumumkan rencana penambahan personel sebanyak 60 orang yang secara khusus akan ditugaskan untuk menangani persoalan sampah di 10 kelurahan yang memiliki kawasan pesisir.
Wilayah yang menjadi fokus penanganan ini mencakup kelurahan-kelurahan seperti Baru Ulu, Baru Tengah, Mekar Sari, Baru Ilir, dan Kariangau di Kecamatan Balikpapan Barat, Klandasan Ilir, Klandasan Ulu, dan Damai di Balikpapan Kota, serta Manggar, Manggar Baru, Lamaru, dan Teritip di Balikpapan Timur.
Sudirman menjelaskan bahwa Kota Balikpapan memiliki luas wilayah sebesar 50,330,57 hektare dan garis pantai yang membentang sepanjang 45,6 kilometer.
“Dari total luas tersebut, 12 persen merupakan wilayah lautan yang berbatasan langsung dengan kawasan Ibu Kota Negara,” tuturnya.
Pesisir Timur Balikpapan juga berbatasan dengan Selat Makassar, dan kawasan maritim ini merupakan zona pelayaran yang dilewati oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Oleh karena itu, wilayah ini dapat dianggap sebagai salah satu kawasan perairan yang cukup padat di Indonesia.
Selain itu, Sudirman menyoroti keberadaan pelabuhan di Kota Balikpapan yang melayani baik keperluan barang maupun penumpang.
Aktivitas di pelabuhan ini turut berdampak pada peningkatan volume sampah, yang mencapai angka cukup signifikan.
“DLH mampu mengumpulkan sampah hingga sembilan ton per hari, sebuah jumlah yang tidak bisa dianggap remeh,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sudirman mengungkapkan bahwa sampah dari darat cenderung terbawa oleh arus laut ketika air laut pasang, dan kemudian menumpuk di garis pantai saat air surut.
Fenomena ini menjadi salah satu penyebab utama masalah sampah pesisir di Kota Balikpapan.
“Upaya penanganan yang diperkuat dengan penambahan personel diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini secara lebih efektif,” pungkasnya.