Home Daerah Pemkot Samarinda Tata Sungai Karang Mumus, Kembalikan Fungsi Optimal

Pemkot Samarinda Tata Sungai Karang Mumus, Kembalikan Fungsi Optimal

0
Keamanan dan Pertahanan Disorot AH Melalui Pencanangan Kantor TNI Angkatan Udara Baru
Keamanan dan Pertahanan Disorot AH Melalui Pencanangan Kantor TNI Angkatan Udara Baru

TERKINIKU.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah gencarkan langkah untuk mengatasi permasalahan salah satu sungai drainase utama di Samarinda, yakni Sungai Karang Mumus.

Untuk diketahui, penataan Sungai Karang Mumus merupakan program prioritas Pemerintah Kota Samarinda yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan Kementerian PUPR. Penataan Sungai Karang Mumus harus selesai paling lambat Desember 2024 sesuai UU ASN.

Dikatakan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, langkah-langkah yang diupayakan Pemkot Samarinda semata-mata untuk membuat sungai Karang Mumus dapat berfungsi secara optimal dari segi ekologis, sosial, dan ekonomis.

“Penataan Sungai Karang Mumus ini melibatkan tiga hal utama,” ujar Andi Harun, belum lama ini.

Lanjut AH, tiga hal utama itu yang pertama adalah relokasi warga di pinggiran sungai, kemudian normalisasi sungai, dan penataan kawasan sekitar sungai.

“Langkah awal melibatkan identifikasi dan perhitungan nilai tanah dan bangunan milik warga oleh KJPP sebagai dasar untuk relokasi atau pemberian ganti rugi kepada warga yang bersedia pindah,” tuturnya.

Ia memaparkan, normalisasi sungai telah dimulai di titik-titik strategis seperti Waduk Benanga, Jembatan 1, Jembatan Kehewanan, dan Gang Nibung. Dimana proses itu melibatkan pengerukan sedimen, pembersihan gulma, perkuatan tebing, dan pembangunan kolam retensi untuk meningkatkan kapasitas tampung dan aliran sungai guna mengurangi risiko banjir.

“Penataan kawasan bantaran sungai mencakup pembangunan fasilitas publik seperti taman, amphiteater, puskesmas, lahan parkir, toilet umum, dan septic tank,” ujarnya.

Ia berharap besar agar penataan ini akan meningkatkan kualitas lingkungan, estetika, dan pelayanan publik di sekitar sungai, sembari mengingatkan pentingnya mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan bagi biota sungai, nelayan, dan transportasi.

“Diharapkan sungai dapat menjadi tempat wisata dan rekreasi bagi masyarakat,” tutupnya. (Ehd)

Exit mobile version