Home Advertorial Camat Dorong Pemanfaatan Potensi Alam Muara Kaman

Camat Dorong Pemanfaatan Potensi Alam Muara Kaman

0
Agenda Pelatuhan Penyusunan dan Review RPJMDes bagi aparatur desa se-Kecamatan Muara Badak

Terkiniku.com, Kukar – Camat Muara Kaman, Berliang, menyoroti potensi besar wilayahnya di berbagai sektor. Namun, sejumlah tantangan masih menghambat optimalisasi potensi tersebut, terutama di bidang pariwisata yang hingga kini belum tergarap maksimal.

Muara Kaman memang dikenal sebagai salah satu kecamatan di Kukar yang memiliki kekayaan sumber daya alam, baik di sektor pertanian maupun perikanan.

“Di Muara Kaman ini, pertanian sangat melimpah. Ada pertanian ladang basah dan juga di daratan. Selain itu, masyarakat juga banyak bergerak di bidang usaha pertanian dan perikanan, mengingat sungai kita juga sangat mendukung untuk itu,” ujar Berliang saat ditemui; pada Sabtu (3/5/2025).

Sungai Mahakam yang melintasi kawasan ini menjadi sumber utama penghidupan bagi masyarakat.

Selain dua sektor tersebut, Berliang juga menyoroti potensi besar sektor pariwisata, khususnya wisata sejarah. Sayangnya, hingga kini potensi itu belum dikembangkan secara maksimal.

“Kita tahu bahwa Muara Kaman memiliki prasasti sejarah, tetapi peninggalan itu belum terangkat atau terpelihara secara maksimal,” katanya.

Ia mengakui, selama tiga tahun menjabat sebagai camat, pengembangan pariwisata masih belum berjalan sesuai harapan masyarakat.

“Saya merasa belum bisa berbuat banyak untuk sektor pariwisata. Harapan masyarakat besar, tapi tantangannya juga tidak sedikit,” ucapnya.

Meski begitu, upaya pembangunan infrastruktur terus dilakukan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), telah melakukan pengaspalan dan semenisasi jalan menuju Muara Kaman, bahkan penambahan jalan baru sepanjang satu kilometer lebih dilakukan tahun ini.

Namun, kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri. Daerah ini kerap dilanda banjir, terutama di wilayah-wilayah yang berada di pinggiran sungai. Akibatnya, infrastruktur yang sudah dibangun sering kali rusak kembali.

“Banjir ini yang paling menyulitkan kami. Jalan yang baru dibangun pun kadang tidak bertahan lama kalau air naik,” tutupnya.(Rob/Adv)

Exit mobile version