TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas, menyatakan bahwa tahun ini pihaknya akan mengintensifkan pengajuan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pasar-pasar di Kota Samarinda. Targetnya adalah agar lebih banyak pasar yang mendapatkan sertifikasi SNI.
Marnabas menjelaskan bahwa beberapa pasar sudah mulai proses pengajuan SNI sejak Maret, seperti pasar Baqa, yang diharapkan dapat selesai pada bulan Juni. Namun, masih ada beberapa pasar yang masih dalam tahap proses pengajuan, dan beberapa lainnya menghadapi kendala, terutama dalam hal Standard Operating Procedures (SOP).
“Saya maret itu mengajukan untuk Pasar Baqa, pasar lain proses dan masih berlanjut, yang susah SOP-nya,” jelas Marnabas.
Ia menekankan pentingnya komitmen semua pihak terkait agar pembangunan dan perbaikan pasar ini tidak berlarut-larut. Menurutnya, percepatan proses ini sangat bergantung pada bagaimana semua pihak bekerja sama dan berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut.
“Tinggal bagaimana komitmen kita agar pembangunan ini tidak berlarut-larut,” ujar Marnabas.
Lebih lanjut, ia menyoroti persoalan petugas kebersihan di tiap-tiap pasar, yang ditargetkan dapat bekerja dengan standar yang setara dengan petugas kebersihan di mall.
“Artinya mereka tetap bertugas hingga pengunjung pulang, sehingga kebersihan pasar dapat terjaga dengan baik,” jelasnya.
Menurut Marnabas, tujuan utamanya adalah membuat pasar rakyat seindah mall, meskipun tidak sama persis. Pasar Gunung Lingau, Palaran, dan Pasar Baqa Merdeka diharapkan menjadi percontohan dengan petugas kebersihan yang mengenakan seragam mirip dengan petugas kebersihan di mall. Selain itu, edukasi juga akan diberikan kepada pengunjung dan pedagang untuk tidak sepenuhnya mengandalkan petugas kebersihan.
“Kita ingin pasar rakyat seindah mall. Pasar Gunung Lingau, Palaran, Pasar Baqa, Merdeka, pasar-pasar itu akan menjadi percontohan dengan petugas kebersihan berseragam seperti di mall,” ucapnya.
Edukasi, lanjutnya juga sangat penting, dimana pengunjung dan pedagang tidak boleh hanya mengandalkan petugas kebersihan.
“Ini tidak mudah karena merubah mindset perlu waktu, tapi kita harus mulai perlahan,” tandasnya. (Ehd)