Terkiniku.com, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengimbau masyarakat agar tidak salah paham terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyita kelapa milik pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Pelita.
Asisten II Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Marnabas, menekankan pentingnya menyikapi informasi dengan bijak sebelum menyebarkannya.
“Masyarakat seharusnya bijak dalam bermedia sosial. Jangan hanya mencari sensasi tanpa memahami konteks sebenarnya. Jika ada informasi yang kurang jelas, cari tahu dulu sebelum menyebarkan,” ucap Marnabas.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan Satpol PP bukanlah aksi sewenang-wenang, melainkan bagian dari upaya penegakan aturan.
“Jangan sampai penegakan aturan ini justru dipelintir menjadi narasi negatif yang menyesatkan. Jika ada pedagang yang terkena penertiban, silakan datang ke kantor untuk menyelesaikan sesuai prosedur. Kita ingin menciptakan ketertiban, bukan menyusahkan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Samarinda, Anis Siswanti, menjelaskan bahwa penertiban dilakukan sesuai prosedur dan mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2001 tentang Pengaturan dan Pembinaan PKL.
“Kami sudah memberikan peringatan beberapa kali. Jika tetap tidak diindahkan, maka tindakan tegas perlu diambil. Barang yang disita bukan untuk dimiliki petugas, tetapi diamankan sebagai barang bukti dan dapat diambil kembali melalui prosedur yang ada,” jelas Anis.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang masyarakat berjualan, tetapi pedagang harus mematuhi aturan agar tidak mengganggu ketertiban umum.
Keberadaan PKL di tempat yang tidak sesuai, seperti di atas drainase atau trotoar, juga disebutnya dapat memperburuk kondisi lingkungan dan menyebabkan banjir.
