TERKINIKU.COM, Samarinda – Dalam menghadapi tantangan besar terkait praktik politik uang yang sering terjadi selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), terutama di Kalimantan Timur (Kaltim), tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Isran Noor dan Hadi Mulyadi berupaya mengambil langkah-langkah nyata untuk menjaga integritas pemilu.
Salah satu inisiatif yang sedang dijalankan adalah rekrutmen relawan pemantau, yang diharapkan dapat mengawasi jalannya pemilihan secara lebih efektif dan memastikan bahwa praktik politik uang dapat diminimalisir.
Sapta Guspiani, yang mewakili Tim Pemenangan Isran-Hadi, menegaskan komitmen mereka dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kualitas demokrasi. Hingga pertengahan September 2024, tim telah merekrut sekitar 5 ribu relawan dan berencana meningkatkan jumlah tersebut menjadi 10 ribu sebelum pemungutan suara dimulai.
“Ditargetkan minimal 10 ribu relawan yang akan bertugas di seluruh wilayah Kaltim untuk memastikan tidak ada praktik politik uang yang terjadi,” jelas Sapta, Minggu (15/9/24).
Relawan-relawan ini nantinya akan ditempatkan di lapangan untuk mengawasi dan mendeteksi indikasi politik uang. Tim juga berkolaborasi dengan penasihat hukum, termasuk seribu pengacara yang siap memberikan perlindungan hukum kepada relawan, jika diperlukan.
“Tim pengacara yang akan mendampingi relawan juga kami siapkan. Ini adalah upaya kami untuk memastikan mereka tidak akan diintimidasi atau mengalami masalah hukum selama memantau proses pemilihan,” tuturnya.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk ikut serta, pendaftaran dibuka di berbagai posko pemenangan di seluruh Kaltim. Sapta juga menegaskan bahwa relawan yang bergabung akan menerima reward yang sepadan dengan kerja mereka, meskipun ia tidak menyebutkan detail mengenai bentuk atau besaran reward tersebut.
Lebih dari sekadar pengawasan, gerakan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih pemimpin.
“Kami tidak hanya mendorong masyarakat untuk menolak politik uang, tapi juga untuk melaporkannya. Jika ada yang mencoba membeli suara dengan uang, laporkan kepada kami atau pihak berwenang, dan kami siap memberikan pendampingan,” paparnya.
Melalui inisiatif ini, tim pemenangan Isran-Hadi berharap bisa menginspirasi perubahan dalam cara masyarakat memandang politik uang.
Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk memenangkan Pilkada dengan cara yang bersih, tetapi juga untuk mendorong terciptanya proses demokrasi yang sehat, di mana masyarakat memilih berdasarkan program kerja dan integritas, bukan karena janji atau iming-iming uang.
“Memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas jauh lebih penting daripada keuntungan jangka pendek dari politik uang. Dengan begitu, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik untuk Kaltim,” pungkas Sapta. (Ehd)