TERKINIKU.COM Mengawali strategi dalam pengawalan investasi di Tahun 2024, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap 260 perusahaan Benua Etam.
Perusahaan itu akan terbagi dengan proporsi sebesar 40:60, yakni 40 persen pertanbangan dan minyak bumi dan gas alam (migas), kemudian 60 persen untuk non migas.
“Terus akan kita laksanakan pengawasan kepada 260 perusahaan yang ada di Kaltim, dengan proporsi 40 persen berkaitan dengan pertambangan dan 60 persen diluar itu. Target ini juga jadi target Pemprov Kaltim,” ujar Puguh, dalam Jumpa Pers.
Dilanjutkan Puguh, DPMPTSP Kaltim juga memiliki beberapa kegiatan yang berkaitan dengan investasi, seperti Mahakam investment forum, regional investment forum, hingga Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA).
“Untuk BIMP EAGA itu jadi kerjasama Asean Timur, yang juga kita tingkatkan terus melalui pengembangan website dalam rangka evaluasi,” bebernya, di Kantor Diskominfo Kaltim, Jumat (16/2/24).
Selain itu, berkaitan juga dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, Puguh mengakui bahwa pihaknya terus berupaya melakukan berbagai langkah, seperti pengembangan pelayanan perizinan.
DPMPTSP Kaltim sebagai partner Online Single Submission (OSS) juga akan terus melakukan pengembangan. Dimana OSS sendiri merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dibawah Kementerian Investasi/BKPM.
“Sebagai partner OSS, kami akan terus kembangkan agar lebih baik menjangkau pelaku usaha yang belum memiliki izin di beberapa sektor terkait agar lebih maksimal,” ujarnya.
Target realisasi investasi DPMPTSP Kaltim di tahun 2024 ini sebesar Rp 76,01 triliun. Dalam artian, apabila dibandingan dengan dua tahun terakhir, angka ini jauh lebih besar.
“Kalau dilihat dari 2 tahun terakhir, ini jauh lebih besar, otomatis di tahun 2024/2025 kedepan kita memaksimalkan dukungan stakeholder kita di kabupaten/kota, seperti MPP,” tandasnya. (Ehd)