Terkiniku.com, Samarinda – Persiapan matang menjadi fokus utama dalam pengadaan barang dan jasa di Kalimantan Timur pada awal tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, yang menekankan pentingnya pelaksanaan pengadaan secara tepat dan sesuai aturan, meskipun capaian serapan anggaran tahun sebelumnya dinilai cukup baik.
Salah satu perhatian utama adalah penerapan sistem e-katalog. Sri Wahyuni mengingatkan bahwa keberadaan barang di e-katalog tidak menghilangkan kewajiban untuk melakukan negosiasi harga. Proses negosiasi ini dianggap penting untuk memastikan efisiensi dan optimalisasi anggaran.
“Barang di e-katalog tidak otomatis diterima dengan harga yang tercantum. Negosiasi tetap menjadi langkah wajib agar anggaran digunakan secara bijak,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dalam mengikuti prosedur pengadaan, seraya mengingatkan agar semua pihak menghindari potensi pelanggaran hukum maupun administratif.
“Proses pengadaan sudah memiliki standar yang jelas. Selama semua pihak mematuhi aturan, setiap tahapan dapat berjalan lancar,” ungkap Sri Wahyuni, belum lama ini.
Dalam konteks kebijakan mandatory spending yang diterapkan dalam APBD 2025, Sri Wahyuni menjelaskan bahwa anggaran wajib difokuskan pada tiga sektor prioritas: pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Belanja modal juga harus memenuhi persentase tertentu untuk mendukung pembangunan daerah secara efektif.
“Prioritas utama tetap pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan alokasi ini berjalan sesuai rencana,” pungkasnya. (Ehd)
