Terkiniku.com, Samarinda – Dua kali kebakaran dalam waktu berdekatan membuat pusat perbelanjaan BIGMall Samarinda kembali disorot. Setelah kejadian pertama pada 3 Juni dan disusul insiden kedua pada 17 Juli 2025, pemerintah melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) bersama Komisi III DPRD Kota Samarinda turun langsung meninjau kondisi gedung pada Selasa (22/7/2025).
Kepala Dinas Damkar Kota Samarinda, Hendra AH, menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengevaluasi kesiapan sistem keselamatan kebakaran sebelum operasional penuh kembali dibuka.
“Kami bersama anggota dewan dari Komisi III meninjau langsung BIGMall. Tujuannya untuk melihat kondisi terkini dan memastikan sistem proteksi berjalan baik agar kejadian kebakaran tak lagi terulang, baik dari segi teknis kelistrikan maupun infrastruktur penunjangnya,” kata Hendra.
Ia menjelaskan, meskipun sebagian gedung masih dalam proses perbaikan, pihak manajemen BIGMall telah membuka aktivitas terbatas di lantai dua. Namun, menurut Hendra, kewenangan soal pembukaan tersebut bukan berada di tangan Damkar.
“Urusan operasional itu bukan di bidang kami. Pihak pengelola sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk penilaian struktur gedung,” tambahnya.
Soal sistem proteksi kebakaran, Hendra menyebut sebagian besar alat dan fasilitas penunjang di lantai satu dan dua sudah dapat berfungsi. Namun di area yang masih dalam tahap rehabilitasi, sistem tersebut belum sepenuhnya siap dan masih dalam proses penguatan.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pelatihan kebencanaan, khususnya kebakaran, bagi tenaga kerja di gedung-gedung bertingkat.
“Bangunan besar seperti pusat perbelanjaan seharusnya memiliki tim khusus yang dilatih menghadapi kebakaran. Sayangnya, sampai saat ini, BIGMall belum memiliki tim internal yang terlatih untuk itu,” tegasnya.
Ketua Komisi III DPRD: Bila Terulang, Rekomendasi Penutupan Menanti
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Denny Hakim Anwar, menyatakan keprihatinannya terhadap insiden yang berulang di gedung publik semacam BIGMall. Menurutnya, jika terjadi kejadian serupa untuk ketiga kalinya, DPRD bersama aparat penegak hukum akan mengambil langkah tegas.
“Kalau sampai terjadi kebakaran ketiga, kami bersama pihak kepolisian akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota untuk melakukan penutupan. Karena ini sudah dua kali. Tidak boleh sampai tiga,” ujar Denny dengan nada serius.
Ia menekankan bahwa pihak pengelola harus segera melakukan pembenahan menyeluruh, bukan hanya secara teknis, tetapi juga menjalankan semua rekomendasi yang telah diberikan.
“Kami benar-benar menggarisbawahi bahwa ini harus jadi alarm peringatan terakhir. Pengelola BIGMall harus menindaklanjuti seluruh rekomendasi dari Komisi III dan Damkar agar operasional ke depan berjalan sesuai kaidah keselamatan dan peraturan yang berlaku,” tandasnya.
Kebakaran yang berulang di gedung komersial padat pengunjung seperti BIGMall menjadi cermin penting bagi seluruh pengelola gedung bertingkat agar tak mengabaikan aspek keselamatan. Pemerintah daerah pun diharapkan lebih ketat dalam pengawasan, termasuk mewajibkan pelatihan mitigasi rutin demi mencegah potensi korban jiwa di kemudian hari. (nto)
