
TERKINIKU.COM, Kukar – Kasus kekerasan seksual di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan serius. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, sepanjang tahun ini tercatat 112 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di wilayah tersebut. Angka ini memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kukar.
Hairendra, anggota DPRD Kukar dari Fraksi PDIP, menilai tingginya angka kekerasan seksual sebagai situasi yang mendesak. Ia mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas dalam menangani kasus-kasus ini.
“Ini adalah hal yang sangat urgensi menurut kami. Harus ada sikap tegas dari pemerintah ataupun pihak penegak hukum. Kasus-kasus seperti ini tidak boleh terulang lagi, karena sangat fatal dampaknya,” ujar Hairendra, Senin (25/11/2024).
Selain itu, Hairendra mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan kekerasan seksual. Menurutnya, keterbatasan pemerintah dan aparat penegak hukum dapat diatasi dengan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Masyarakat harus ikut menjaga, mencegah, dan bertindak cepat jika mengetahui kejadian serupa. Langsung laporkan kepada pihak yang berwenang agar segera ditangani,” tegasnya.
Hairendra berharap langkah kolaboratif antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dapat menjadi solusi untuk menekan angka kekerasan seksual di Kukar. Ia juga meminta agar penanganan kasus semacam ini diprioritaskan demi memberikan rasa aman dan keadilan bagi para korban, terutama perempuan dan anak-anak.
“Kesadaran bersama sangat dibutuhkan, baik dari pemerintah, aparat, maupun masyarakat. Kita tidak boleh membiarkan kasus ini terus terjadi,” tutup Hairendra.
Upaya serius diharapkan mampu menjawab keresahan masyarakat Kukar terhadap maraknya kasus kekerasan seksual, sekaligus mencegah kejadian serupa di masa depan.