TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur Corporate University (CorpU), koordinasikan pelaksanaan pelatihan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan melalui bidang Pengembangan Kompetensi Teknis (PKT), dengan melaksanakan kunjungan kerja ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (3/5/24).
Menurut Kepala Bidang PKT, Apriyana Rachmawati, kegiatan ini penting untuk memastikan pelatihan PPRG dapat dilaksanakan dengan baik di Kalimantan Timur.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan diterima oleh Merry Mardiana, S.Sos, M.Ikom, yang merupakan Perencana Ahli Madya pada Deputi Kesetaraan Gender Bidang Politik dan Hukum, serta Nina Damayanti, Perencana Ahli Muda pada Deputi yang sama.
“Kementerian PPPA memiliki tanggung jawab atas kebijakan yang berhubungan dengan isu perempuan dan anak,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, kementerian ini terbagi menjadi dua deputi utama untuk isu perempuan, yaitu Deputi Bidang Kesetaraan Gender dan Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, serta dua deputi utama untuk isu anak, yaitu Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender bertanggung jawab atas pelatihan PPRG, yang mencakup tiga asisten deputi teknis, yaitu bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik dan hukum.
Provinsi Kalimantan Timur, sebagai salah satu wilayah binaan asisten deputi bidang politik dan hukum (Polhum), telah menerima pendampingan terkait PPRG dan kepemimpinan perempuan di pedesaan.
“Program desa ramah perempuan dan peduli anak juga mencakup wilayah Kalimantan Timur sebagai bagian dari tugas pendampingan,” tuturnya.
Setiap tahun, Provinsi Kalimantan Timur melakukan koordinasi dengan Kementerian PPPA untuk meningkatkan kapasitas dalam bidang PPRG, terutama bagi para perencana. Apriyana Rachmawati berharap bahwa di masa depan, pelatihan ini juga dapat mencakup komponen pengawas (auditor) untuk memperluas cakupan dan efektivitas program.
Tahun ini, materi pelatihan PPRG mengalami revitalisasi yang signifikan. Awalnya, materi hanya mencakup tahapan perencanaan dan penganggaran, namun kini telah diperluas hingga tahap pelaporan.
“Itu penting, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan holistik kepada para peserta pelatihan,” tutupnya.
Untuk diketahui, PPRG adalah alat yang dirancang untuk mengatasi perbedaan atau kesenjangan dalam akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan antara perempuan dan laki-laki. Tujuan dari PPRG adalah menciptakan anggaran yang lebih adil dan berkeadilan gender. (Ehd)