TERKINIKU.COM, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mendapat kritik keras dari Abdul Rohim, anggota Komisi II DPRD Samarinda, terkait lambatnya progres pembangunan Pasar Pagi.
Rohim mempertanyakan komitmen Pemkot Samarinda yang sebelumnya berjanji menyelesaikan proyek ini pada akhir 2024.
Menurut Abdul Rohim, lambatnya pembangunan Pasar Pagi tidak hanya menimbulkan kekhawatiran terhadap target penyelesaian, tetapi juga berdampak langsung pada kondisi ekonomi para pedagang yang telah direlokasi ke Segiri Grosir Samarinda.
“Penurunan omzet yang dialami pedagang akibat relokasi ini sangat signifikan, menambah beban mereka di tengah ketidakpastian,” tegasnya.
Sebagai bentuk kritik, Rohim mengusulkan agar pelantikan anggota DPRD Samarinda periode 2024-2029 digelar di lokasi proyek Pasar Pagi.
Menurutnya, langkah ini akan menjadi pengingat bagi Pemkot dan pejabat terkait untuk lebih serius dalam menyelesaikan proyek yang tertunda.
“Dengan pelantikan di lokasi ini, kita harap kesadaran akan pentingnya penyelesaian tepat waktu semakin kuat,” tambah Rohim.
Wali Kota Andi Harun menanggapi saran Rohim dengan tenang, menilai bahwa usulan tersebut lebih simbolis daripada praktis. Ia menegaskan bahwa pelantikan anggota DPRD tetap akan dilaksanakan sesuai prosedur resmi pada 26 Agustus 2024, dan bahwa pelaksanaan pelantikan di Pasar Pagi tidak akan berdampak signifikan pada percepatan proyek. (Ehd)