TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mempertahankan pendiriannya terkait revisi AMDAL dalam proyek terowongan, yang menganggap bahwa penyesuaian tersebut merupakan hal yang wajar mengingat dinamika proyek yang terjadi di lapangan.
Ia meyakini bahwa revisi AMDAL merupakan langkah yang perlu karena adanya perubahan kondisi yang mempengaruhi jalannya proyek.
“Misalnya, ketika ada kebutuhan untuk menyesuaikan sudut tertentu, AMDAL harus diperbarui,” ungkap Andi Harun, beberapa waktu lalu.
Pandangan ini menimbulkan kekecewaan dari beberapa wakil rakyat, termasuk Joni Sinatra Ginting dari Partai Demokrat, yang menjabat di Komisi I DPRD Kota Samarinda. Ginting menegaskan bahwa AMDAL harus diselesaikan secara komprehensif sebelum proyek dimulai, bukan setelah proyek berjalan.
“Proses AMDAL harus diintegrasikan dengan baik sejak awal. Kita tidak boleh melanggar aturan hanya karena kita pemerintah,” tegas Ginting, usai Rapur Masa Sidang II, di Ruang Rapat Lantai 2 DPRD Samarinda, Selasa (26/6/2024).
Hal ini, lanjutnya, tentang menjaga ketaatan pada prosedur yang telah ditetapkan. Ginting juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa DPRD, sebagai mitra pemerintah, belum pernah melihat dokumen AMDAL untuk proyek terowongan tersebut.
Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan proyek demi kepentingan masyarakat.
“Kami harus memastikan bahwa AMDAL telah disusun dengan benar dan melalui proses yang sesuai sebelum proyek dilaksanakan,” bebernya.
Proyek terowongan dengan anggaran besar ini telah mencapai kemajuan signifikan, namun tantangan terkait administrasi AMDAL dan keterlibatan masyarakat menjadi titik perhatian utama yang perlu diatasi dengan cermat.
Ginting menegaskan bahwa sebagai perwakilan rakyat, ia akan terus mengawasi agar pemerintah Kota Samarinda mematuhi aturan.
“Kita akan pastikan bahwa setiap langkah pembangunan infrastruktur dilakukan dengan integritas dan kepatuhan yang tinggi terhadap regulasi yang berlaku,” tutupnya. (Ehd)
