Terkiniku.com, Samarinda – SMKS PGRI 5 Samarinda resmi menjalin kerja sama dengan JRM (CV Bumi Manunggal Gracia/Jaya Raya Mobil) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Kerja sama ini menjadi terobosan penting untuk meningkatkan kompetensi siswa, khususnya di jurusan otomotif, dengan melibatkan dunia industri secara langsung.
Kepala SMKS PGRI 5 Samarinda, Mahadir Muhammad, menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan mampu menjawab persoalan keterbatasan tenaga pengajar di sekolah, khususnya di jurusan otomotif. Melalui MoU ini, siswa akan langsung belajar dari para praktisi bengkel.
“Alhamdulillah, nanti pengajarnya langsung dari bengkel. Ilmu yang didapat anak-anak jadi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sepanjang mereka belajar, itu sudah dianggap praktik kerja lapangan (PKL), tidak dibatasi hanya 3-6 bulan,” jelas Mahadir, di Gedung Guru Samarinda, Jumat (9/5/2025).
Ia juga menyebut JRM dipilih karena reputasinya sebagai bengkel besar dengan peralatan dan tenaga ahli yang mumpuni.
Direktur CV Bumi Manunggal Gracia, Listiono Gunawan, menyambut positif kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi peluang bagi dunia industri untuk berkontribusi pada pendidikan.
“Saya sangat senang bisa berbagi ilmu dan value ke anak-anak. Mereka harus belajar langsung di lapangan, bukan cuma teori. Di sini juga kami ajarkan kedisiplinan, supaya mereka siap masuk dunia kerja,” ujarnya.
Listiono menambahkan, pihaknya melihat keseriusan SMKS PGRI 5 dibandingkan sekolah lain yang sebelumnya hanya menjalankan PKL sebagai formalitas.
Ia berharap, kerja sama ini bisa mencetak siswa potensial yang suatu hari dapat direkrut sebagai karyawan, terutama seiring rencana ekspansi usaha JRM.
Adjrin, pengurus perwakilan YPLP PGRI Kaltim sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Kaltim, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, kerja sama ini menjadi jawaban atas stigma bahwa lulusan SMK hanya menciptakan pengangguran.
“Kita harus bergerak lebih jauh, bahkan mungkin ke depan menyiapkan tambahan setengah tahun pasca-lulus untuk memperkaya kompetensi siswa,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Gunawan, Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Kaltim. Ia menekankan pentingnya magang panjang agar keterampilan siswa selalu relevan dengan perkembangan industri.
“Pemerintah tidak akan mampu sendirian memenuhi kebutuhan praktik sekolah. Karena itu, model seperti SMKS PGRI 5 dan JRM ini harus menjadi pemicu kerja sama lain di Kaltim,” ungkapnya.
Melalui upaya ini diharapkan lulusan SMKS PGRI 5 tak hanya siap kerja di sektor otomotif, tetapi juga mampu membuka usaha mandiri. Ini sekaligus menjadi model sinergi ideal antara pendidikan vokasi dan dunia usaha yang patut dicontoh.