TERKINIKU.COM, SAMARINDA – Menyukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX di Provinsi Kalimantan Timur yang akan berlangsung dari 6-16 September 2024, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim menggelar jumpa pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Nomor 41 Samarinda, Jumat (31/5/24).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Daerah dan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), menyampaikan bahwa tema MTQN kali ini adalah “Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Qur’an Untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara”.
Tema ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam paparannya, Sri Wahyuni menyoroti beberapa hal menarik dan unik dari pelaksanaan MTQN. Salah satu poin yang disampaikan adalah bahwa Kaltim pernah menjadi tuan rumah MTQ pada tahun 1976. Untuk memperingati 50 tahun kembalinya pelaksanaan MTQ di Kaltim, maka diajukan kembali provinsi ini sebagai tuan rumah pada tahun 2026.
“Respons Pemerintah Pusat lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga pada tahun 2023, Kaltim menerima Surat Keputusan untuk menjadi tuan rumah MTQN ke-30 pada tahun 2024,” ujarnya.
Pemilihan Kaltim sebagai tuan rumah MTQN juga diakui Sri Wahyuni tidak lepas dari keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang baru di Penajam Paser Utara (PPU). Persiapan Kaltim sebagai tuan rumah pun berjalan relatif cepat, kurang dari dua tahun. Meskipun demikian, Sri Wahyuni menegaskan bahwa pihaknya berusaha keras untuk menjadi tuan rumah yang baik dan memastikan segala persiapan berjalan lancar.
Selain itu, Sri Wahyuni juga menyatakan bahwa antusiasme masyarakat untuk mengunjungi IKN sangat luar biasa. Kota Samarinda dan Balikpapan, yang dekat dengan IKN, sering menjadi lokasi berbagai acara besar, seperti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan yang baru saja diselenggarakan. Sri Wahyuni yakin bahwa pelaksanaan MTQN di Kaltim akan menarik minat banyak orang, karena provinsi ini sudah identik dengan IKN.
Mengenai persiapan MTQN, Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk panitia baik di tingkat daerah maupun pusat. Saat ini, perencanaan telah mencapai 70-75 persen.
“Sisanya, sekitar 20 persen, masih dalam tahap pematangan perencanaan, mencakup berbagai detail seperti penerimaan peserta dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait,” tandasnya.
Beberapa langkah yang sedang dilakukan untuk memastikan kelancaran acara antara lain:
- Pemilihan PCO (Professional Conference Organizer)
- Pelatihan LO (Liaison Officer)
- Rapat Pemantapan Panitia MTQN
- Koordinasi dengan LPTQ Pusat
- Koordinasi dengan kementerian terkait
- Rapat kerja nasional (Rakernas) dan peluncuran logo MTQN
- Rapat koordinasi panitia MTQN Kaltim
Persiapan ini dilakukan dengan penuh semangat dan kerja keras, dengan tujuan agar MTQN ke-30 dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an di Indonesia. (Ehd)