TERKINIKU.COM Digencarkan dari tahun 2023 lalu, pembangunan Teras Samarinda menjadi salah satu mega proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang ditargetkan untuk membuat Kota Tepian bertransformasi semakin maju di masa mendatang.
Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani menyayangkan mangkraknya pembangunan proyek, dimana seharusnya Teras Samarinda telah rampung di akhir tahun 2023.
“Proyek ini mangkrak dan meleset dari target penyelesaian, seharusnya rampung pada akhir tahun kemarin,” ujar Angkasa, belum lama ini.
Angkasa mengakui bahwa penentuan target penyelesaian proyek tersebut didasarkan pada hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara pihaknya dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Pemkot Samarinda kemudian mengambil keputusan tegas dengan memberikan perpanjangan waktu selama 50 hari kepada kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Namun, penambahan waktu tersebut tidak datang tanpa konsekuensi. Jika proyek masih gagal mencapai target penyelesaian dalam waktu yang ditentukan setelah 50 hari, kontraktor akan dikenakan denda.
Angkasa menjelaskan bahwa tenggat waktu yang ditetapkan adalah 30 Desember 2023, dan pihak pemerintah memutuskan untuk memberikan perpanjangan waktu selama 50 hari, sambil memberlakukan denda terhadap kontraktor jika diperlukan.
“Besaran denda yang akan diberlakukan masih menunggu keputusan resmi dari pihak eksekutif,” bebernya.
Ia menegaskan bahwa Komisi III masih menunggu kejelasan mengenai hal ini, yang mana melibatkan perpanjangan waktu 50 hari serta pemberlakuan denda.
Meskipun demikian, Angkasa berharap bahwa seluruh proyek yang dikelola oleh Pemkot Samarinda dapat diselesaikan dengan sukses pada tahun 2024 ini, sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkan seluruh fasilitas yang telah dibangun.
“Diharapkan semua proyek pemerintah dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” tandasnya. (Ehd)
